|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. [Yakobus 1:22] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bantut No, Subur Yes |
|
Bantut No, Subur Yes |
|
Kamis, 20 Oktober 2016 | Tema: Bertumbuh Dalam Segala Hal Ke Arah Kristus |
|
|
|
|
|
Bantut No, Subur Yes |
|
Matius 13:1-23 |
|
|
|
|
|
|
Bantut adalah hal yang sangat tidak diharapkan jika seseorang menanam tumbuhan karena benih yang ditanam tidak dapat tumbuh menjadi besar atau bisa tumbuh tetapi kerdil. [KBBI]. Melalui perumpamaan seorang penabur yang menabur benih, Tuhan Yesus mengajar kepada kita bagaimana benih yang ditabur apakah bertumbuh subur atau bantut atau bahkan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertumbuh.
Benih berbicara mengenai Firman tentang Kerajaan Sorga [Ayat 19 a].
Apakah Firman Tuhan itu bantut atau bertumbuh subur tergantung tanah hati manusia yang menerimanya. Jenis pertama, mendengar tetapi tidak mengerti sama seperti benih yang jatuh di pinggir jalan karena langsung diambil burung dan memakannya sampai habis. Tidak emiliki kesempatan untuk tertanam di hati karena dirampas oleh si jahat [ayat 4 , 19]. Jenis kedua, orang yang cepat menerima Firman yang didengarnya dengan hati yang gembira tetapi ketika datang penindasan atau penganiayaan yang disebabkan oleh Firman tersebut, orang itu segera murtad karena ternyata h...selengkapnya » |
Bantut adalah hal yang sangat tidak diharapkan jika seseorang menanam tumbuhan karena benih yang ditanam tidak dapat tumbuh menjadi besar atau bisa tumbuh tetapi kerdil. [KBBI]. Melalui perumpamaan seorang penabur yang menabur benih, Tuhan Yesus mengajar kepada kita bagaimana benih yang ditabur apakah bertumbuh subur atau bantut atau bahkan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bertumbuh.
Benih berbicara mengenai Firman tentang Kerajaan Sorga [Ayat 19 a].
Apakah Firman Tuhan itu bantut atau bertumbuh subur tergantung tanah hati manusia yang menerimanya. Jenis pertama, mendengar tetapi tidak mengerti sama seperti benih yang jatuh di pinggir jalan karena langsung diambil burung dan memakannya sampai habis. Tidak emiliki kesempatan untuk tertanam di hati karena dirampas oleh si jahat [ayat 4 , 19]. Jenis kedua, orang yang cepat menerima Firman yang didengarnya dengan hati yang gembira tetapi ketika datang penindasan atau penganiayaan yang disebabkan oleh Firman tersebut, orang itu segera murtad karena ternyata hatinya bagaikan tanah yang berbatu-batu. Tanahnya tipis sehingga benih bertumbuh cepat namun bertahan hanya sebentar [ayat 5, 20, 21].
Jenis ketiga, orang yang mendengar Firman, bertumbuh tetapi tidak berbuah bahkan mati karena kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan menghimpit Firman itu. Seperti layaknya benih yang jatuh di tengah semak duri yang bertumbuh besar dan menghimpitnya sampai mati [ayat 7, 22]. Jenis keempat, orang yang mendengar Firman dan mengerti sehingga ia berbuah banyak dikatakan ada yang seratus kali lipat, enam puluh kali lipat, tiga puluh kali lipat sama seperti benih yang jatuh di tanah yang baik yang bisa membuat benih bertumbuh subur, berbuah lebat [ayat 8, 23]. Pertanyaannya, jenis yang manakah tanah hati kita?
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|