|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Tanpa memiliki hati berbelas kasihan, tidak mungkin kita memiliki keinginan untuk memberitakan Injil dan menolong orang lain yang menderita di zaman ini.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Belas Kasihan Menggerakan Pemberitaan Injil |
|
Belas Kasihan Menggerakan Pemberitaan Injil |
|
Selasa, 26 Maret 2019 |
|
|
|
|
|
Belas Kasihan Menggerakan Pemberitaan Injil |
|
Matius 9:35-38 |
|
|
|
|
|
|
Sekelompok mahasiswa di Surabaya tergerak hatinya setelah melihat anak-anak sampai remaja tidak bersekolah. Anak-anak itu berada di lereng Gunung Bromo. Mereka tidak bisa sekolah karena orang tua tidak mampu membayar uang sekolah dan terbataskan tenaga pendidik. Sehingga kehidupan sehari-hari anak-anak itu hanya bermain dan membantu pekerjaan orang tuan mereka. Akhirnya team pelayanan mahasiswa bekerja sama dengan aparat desa tersebut untuk menyelenggarakan bimbingan belajar anak-anak dengan mata pelajaran, membaca, menulis, berhitung dan ketrampilan. Selain itu memberikan beasiswa kepada anak-anak yang sekolah agar tetap bisa belajar hingga lulus. Sebelum mulai bimbingan belajar, anak-anak selalu didahului dengan pembacaan kata-kata hikmat dari kitab Mazmur dan Amsal. Sehingga sejak dini anak-anak diperkenalkan kepada Tuhan Allah sebagai pondasi keberhasilan hidupnya. Semua ini mereka lakukan karena hatinya tergerak oleh rasa belas kasihan. Pengorbanan uang, tenaga dan waktu bagi mereka bukan masalah. Karena Tujuan para mahasiswa tersebut adalah adanya peningkatan kehidupan anak-anak setara dengan anak-anak kota.
Nats yang kita baca saat ini mengingatkan akan belas kasihan Tuhan Yesus terhadap orang banyak yang hidup menderita karena penyakit, terikat kuasa kegela...selengkapnya » |
Sekelompok mahasiswa di Surabaya tergerak hatinya setelah melihat anak-anak sampai remaja tidak bersekolah. Anak-anak itu berada di lereng Gunung Bromo. Mereka tidak bisa sekolah karena orang tua tidak mampu membayar uang sekolah dan terbataskan tenaga pendidik. Sehingga kehidupan sehari-hari anak-anak itu hanya bermain dan membantu pekerjaan orang tuan mereka. Akhirnya team pelayanan mahasiswa bekerja sama dengan aparat desa tersebut untuk menyelenggarakan bimbingan belajar anak-anak dengan mata pelajaran, membaca, menulis, berhitung dan ketrampilan. Selain itu memberikan beasiswa kepada anak-anak yang sekolah agar tetap bisa belajar hingga lulus. Sebelum mulai bimbingan belajar, anak-anak selalu didahului dengan pembacaan kata-kata hikmat dari kitab Mazmur dan Amsal. Sehingga sejak dini anak-anak diperkenalkan kepada Tuhan Allah sebagai pondasi keberhasilan hidupnya. Semua ini mereka lakukan karena hatinya tergerak oleh rasa belas kasihan. Pengorbanan uang, tenaga dan waktu bagi mereka bukan masalah. Karena Tujuan para mahasiswa tersebut adalah adanya peningkatan kehidupan anak-anak setara dengan anak-anak kota.
Nats yang kita baca saat ini mengingatkan akan belas kasihan Tuhan Yesus terhadap orang banyak yang hidup menderita karena penyakit, terikat kuasa kegelapan. Mereka tidak memiliki pemimpin seperti seekor domba tanpa seorang gembala. Hidup terlantar dan menderita merupakan kehidupan mereka dalam kesehariannya. Ketika Tuhan Yesus melihat mereka, hati belas kasih-Nya muncul sehingga Yesus segera menolong mereka dari penderitaan dan keterlantaran yang dialaminya. Hati berbelas kasih telah menggerakkan Tuhan Yesus untuk berbuat sesuatu untuk orang lain. Dengan mujizat-Nya yang sakit disembuhkan, yang kerasukan Setan dilepaskan, yang lapar dikenyangkan, yang cacat dipulihkan. Apa yang telah dikerjakan Tuhan Yesus pada waktu ini, masih juga di perlukan bagi manusia yang hidup di zaman ini. Tuhan Yesus hendak memakai kita orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan menjadi murid Tuhan Yesus untuk meneruskan pekerjaan ini. Syaratnya hanya satu yaitu memiliki hati yang berbelas kasihan kepada orang-orang yang menderita.
Bagi kita yang sudah percaya Tuhan Yesus dan telah menjadi murid Tuhan Yesus, apakah sudah memiliki hati berbelas kasih untuk memberitakan Injil dan menyelamatkan orang berdosa. Apabila kita ingin menjadi pelaku pemberita Injil syaratnya muda yaitu milikilah hati yang berbelas kasihan sama seperti hatinya Tuhan Yesus. Mulai lihatlah kehidupan orang disekitar keluarga kita dan di lingkungan kita. Berdoalah untuk keselamatan mereka dan mintalah keberanian untuk menyampaikan berita Injil kepada mereka. Dan lakukan pemberitaan Injil, sembuhkan yang sakit dengan doa dalam nama Tuhan Yesus, lepaskan yang kerasukan Setan dengan nama Tuhan Yesus dan mulai ajarkan mereka nilai-nilai Kerajaan Allah sama seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. Niscaya hidup mereka akan berubah dan Tuhan Allah dipermuliakan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|