|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Ijinkan Tuhan memimpin dalam seluruh hidupmu dan percayalah kepada-Nya, maka Tuhan akan bertindak atas hidupmu.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Berserah Dalam Pimpinan Tuhan |
|
Berserah Dalam Pimpinan Tuhan |
|
Rabu, 06 Juni 2018 |
|
|
|
|
|
Berserah Dalam Pimpinan Tuhan |
|
Mazmur 37:5-6 |
|
|
|
|
|
|
Seorang organis gereja sedang berlatih memainkan lagu ciptaan Felix Mendelssohn, tetapi ia masih saja belum dapat memainkannya dengan baik. Karena kesal, ia lalu membereskan perlengkapan musiknya dan hendak pergi. Ia tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang masuk dan duduk di bangku depan gereja. Saat organis tersebut beranjak pergi, orang itu maju ke depan dan bertanya apakah ia boleh memainkan lagu itu. ’Saya tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh organ ini!’ tukas sang organis. Setelah dua kali memohon dengan sopan, akhirnya sang organis yang galak itu dengan berat hati mengizinkannya. Orang itu akhirnya duduk dan memainkan musik yang indah sehingga alunan musiknya memenuhi gereja. Setelah selesai, sang organis bertanya, ’Siapakah Anda?’ Lelaki itu menjawab, ’Saya Felix Mendelssohn.’ Tadinya sang organis hampir saja melarang si pencipta lagu memainkan musik ciptaannya sendiri! Sering kali kita terlalu ingin memainkan “nada-nada kehidupan kita sendiri dan melarang Sang Pencipta memainkan musik yang indah”. Seperti halnya organis yang keras kepala itu, dengan berat hati kita melepaskan tangan kita dari tuts-tuts organ.
Seperti pengalaman hidup yang dialami oleh pemazmur bahwa seluruh perjalanan hidup...selengkapnya » |
Seorang organis gereja sedang berlatih memainkan lagu ciptaan Felix Mendelssohn, tetapi ia masih saja belum dapat memainkannya dengan baik. Karena kesal, ia lalu membereskan perlengkapan musiknya dan hendak pergi. Ia tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang masuk dan duduk di bangku depan gereja. Saat organis tersebut beranjak pergi, orang itu maju ke depan dan bertanya apakah ia boleh memainkan lagu itu. ’Saya tak pernah mengizinkan siapa pun menyentuh organ ini!’ tukas sang organis. Setelah dua kali memohon dengan sopan, akhirnya sang organis yang galak itu dengan berat hati mengizinkannya. Orang itu akhirnya duduk dan memainkan musik yang indah sehingga alunan musiknya memenuhi gereja. Setelah selesai, sang organis bertanya, ’Siapakah Anda?’ Lelaki itu menjawab, ’Saya Felix Mendelssohn.’ Tadinya sang organis hampir saja melarang si pencipta lagu memainkan musik ciptaannya sendiri! Sering kali kita terlalu ingin memainkan “nada-nada kehidupan kita sendiri dan melarang Sang Pencipta memainkan musik yang indah”. Seperti halnya organis yang keras kepala itu, dengan berat hati kita melepaskan tangan kita dari tuts-tuts organ.
Seperti pengalaman hidup yang dialami oleh pemazmur bahwa seluruh perjalanan hidupnya senantiasa dipimpin oleh Tuhan. Demikian juga pemazmur menyadari bahwa kalau dirinya kuat dan mampu menghadapi persoalan hidupnya itu karena semata-mata pertolongan Tuhan. Tidak cukup sampai di situ bahwa keberhasilan Daud menjadi penguasa atas Yehuda dan seluruh wilayah Israel itu karena perbuatan tangan TUHAN. Dengan demikian Daud dengan lugas berkata,”Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang [ay.5-6].”
Saudara-saudara kekasih Tuhan, sudah semestinya bahwa kita harus melakukan segala kehidupan ini. Banyak hal yang dilakukan dengan baik, tetapi dalam kehidupan ini kita sering menghadapi kenyataan yang di luar kemampuan. Kita sudah memeras seluruh kemampuan tetapi berakhir dengan nihil, dan akhirnya kita sampai pada perasaan lelah dan kepayahan. Dalam keadaan seperti ini kita diingatkan kembali akan pentingnya berserah dalam pimpinan Tuhan. Dari persoalan hidup yang ringan sampai yang berat, mari kita serahkan kepada Tuhan. Biarkan tangan Tuhan yang turut memainkan “tuts” kehidupan, karena Dia sang pencipta atas kita, ijinkan Dia memimpin seluruh hidupmu, Tuhan memampukan kita menjalani kehidupan ini dengan baik dan penuh keberhasilan. Berserahlah kepada Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|