|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jadilah kuat dengan kekuatan tangan-NYA, sama seperti benih jagung mampu menghasilkan buah jagung yang bermanfaat di segala situasi. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bertahan Seperti Benih Jagung |
|
Bertahan Seperti Benih Jagung |
|
Jumat, 14 Desember 2018 |
|
|
|
|
|
Bertahan Seperti Benih Jagung |
|
II Timotius 2:1 |
|
|
|
|
|
|
Pagi itu pamanku membawa 1 liter biji jagung. Ia mengajaku ke kebun tidak jauh dari rumah. Sesampainya di kebun, paman segera mengeluarkan biji jagung itu dan memasukkan ke tanah yang sudah di lobangi dengan kayu panjang. Setiap lobang ada 3 biji jagung yang dimasukkan. Biji-biji itu tanpa ada yang protes ketika akan di masukkan di setiap tanah. Ada yang di tanah gembur, ada yang di tanah berbatu, ada yang kering. Dua minggu kemudian mulai nampak tumbuh kecil-kecil. Ada yang subur ada juga yang kecil kurus.
Benih ini melambangkan hidup kita. Kita tidak dapat memilih siapa orang tua kita, dilahirkan dalam keluarga mana, ras/suku tertentu, dalam lingkungan yang penuh kasih sayang/keras, kaya/miskin, ikal/lurus, warna kulit dan lainnya. Semuanya itu adalah keadaan external yang seharusnya tidak mempengaruhi siapa diri kita yang sesungguhnya. Kita semua adalah anak TUHAN dan di dalam diri kita ada benih Illahi. Di manapun kita berada dan ditempatkan, sekalipun dalam lingkungan yang tidak kondusif, tekanan yang tinggi, dan tidak mengenakkan, semua itu tidak akan berpengaruh terhadap kita. Sama seperti benih jagung tadi, dia tahu bahwa dia adalah benih jagung dan tugas utamanya adalah untuk menghasilkan buah jagung terlepas dari segala situasi yang ada. Dia harus tetap b...selengkapnya » |
Pagi itu pamanku membawa 1 liter biji jagung. Ia mengajaku ke kebun tidak jauh dari rumah. Sesampainya di kebun, paman segera mengeluarkan biji jagung itu dan memasukkan ke tanah yang sudah di lobangi dengan kayu panjang. Setiap lobang ada 3 biji jagung yang dimasukkan. Biji-biji itu tanpa ada yang protes ketika akan di masukkan di setiap tanah. Ada yang di tanah gembur, ada yang di tanah berbatu, ada yang kering. Dua minggu kemudian mulai nampak tumbuh kecil-kecil. Ada yang subur ada juga yang kecil kurus.
Benih ini melambangkan hidup kita. Kita tidak dapat memilih siapa orang tua kita, dilahirkan dalam keluarga mana, ras/suku tertentu, dalam lingkungan yang penuh kasih sayang/keras, kaya/miskin, ikal/lurus, warna kulit dan lainnya. Semuanya itu adalah keadaan external yang seharusnya tidak mempengaruhi siapa diri kita yang sesungguhnya. Kita semua adalah anak TUHAN dan di dalam diri kita ada benih Illahi. Di manapun kita berada dan ditempatkan, sekalipun dalam lingkungan yang tidak kondusif, tekanan yang tinggi, dan tidak mengenakkan, semua itu tidak akan berpengaruh terhadap kita. Sama seperti benih jagung tadi, dia tahu bahwa dia adalah benih jagung dan tugas utamanya adalah untuk menghasilkan buah jagung terlepas dari segala situasi yang ada. Dia harus tetap bertahan, mampu beradaptasi sambil menumbuhkan akar-akar dan bertumbuh kemudian menghasilkan buah jagung dalam dirinya. Benih ini, hanya menyerap hal-hal positif dari sekelilingnya seperti sinar matahari, tanah, air, kelembaban untuk membantunya bertumbuh dan menghasilkan buah. Benih ini tidak mengizinkan hal-hal negative di sekelilingnya membuat dia loss focus. Dia tetap bertahan, sampai akhirnya menjadi pohon jagung bertumbuh dan menghasilkan buah jagung yang bermanfaat bagi manusia. INDAH BUKAN !! Seperti benih jagung itu, mari kita sadari di dalam diri kita ada benih Illahi. Benih yang membawa sifat dan karakter ALLAH, sudah ada dalam diri kita yang membawa kita pada sebuah kekekalan.
Kita adalah pemegang kunci masa depan atas sebuah kehidupan, Jangan pedulikan apa yang terjadi di sekeliling kita. Sekalipun berat, sekalipun sulit, sekalipun menyakitkan, sekalipun….sekalipun…..mari kuasailah segalanya dengan IMAN, PENGHARAPAN dan KASIH, maka kita akan mampu menghadapi segala sesuatunya. Tekanan demi tekanan yang ada akan membentuk kita agar kita menjadi indah dan berbeda dengan orang di luar Kristus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|