|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tidak semua tindakan yang disetujui banyak orang adalah tindakan yang sesuai dengan rencana Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bertindak Tanpa Hikmat Tuhan |
|
Bertindak Tanpa Hikmat Tuhan |
|
Sabtu, 17 Maret 2018 |
|
|
|
|
|
Bertindak Tanpa Hikmat Tuhan |
|
Kejadian 16:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Bimo berjanji merangkaikan perangkat mobil-mobilan milik adiknya. ’Nanti mas Bimo rangkaikan, sekarang mas Bimo mau pergi dulu ya.’ kata Bimo kepada Doni. adiknya. Tetapi Doni tidak sabar dan dia berusaha merangkai mobil mainannya. Hasilnya, bukannya terangkai dengan baik malahan banyak dari perangkat itu menjadi patah.
Seringkali orang percaya juga tidak sabar menunggu digenapinya janji Tuhan dan mulai bertindak sendiri. Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan oleh Abraham atas permintaan Sara. Sebagaimana kita tahu bahwa Tuhan sudah berjanji kepada Abraham untuk memberikan keturunan kepadanya. Tetapi, apa yang mereka lakukan menunjukkan ketidak sabaran dalam menunggu penggenapan janji Tuhan. Mereka akhirnya bertindak sendiri. Memang, bukan perkara yang mudah kalau harus menunggu untuk waktu yang cukup lama. Secara manusia, apa yang Sara usulkan adalah hal yang lumrah dan itu sesuai dengan kebiasaan jaman itu, dimana seorang budak perempuan bisa menggantikan peran nyonyanya untuk membangun keturunan bagi keluarga itu. Namun, yang lumrah bagi manusia belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika hal itu dilaku...selengkapnya » |
Bimo berjanji merangkaikan perangkat mobil-mobilan milik adiknya. ’Nanti mas Bimo rangkaikan, sekarang mas Bimo mau pergi dulu ya.’ kata Bimo kepada Doni. adiknya. Tetapi Doni tidak sabar dan dia berusaha merangkai mobil mainannya. Hasilnya, bukannya terangkai dengan baik malahan banyak dari perangkat itu menjadi patah.
Seringkali orang percaya juga tidak sabar menunggu digenapinya janji Tuhan dan mulai bertindak sendiri. Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan oleh Abraham atas permintaan Sara. Sebagaimana kita tahu bahwa Tuhan sudah berjanji kepada Abraham untuk memberikan keturunan kepadanya. Tetapi, apa yang mereka lakukan menunjukkan ketidak sabaran dalam menunggu penggenapan janji Tuhan. Mereka akhirnya bertindak sendiri. Memang, bukan perkara yang mudah kalau harus menunggu untuk waktu yang cukup lama. Secara manusia, apa yang Sara usulkan adalah hal yang lumrah dan itu sesuai dengan kebiasaan jaman itu, dimana seorang budak perempuan bisa menggantikan peran nyonyanya untuk membangun keturunan bagi keluarga itu. Namun, yang lumrah bagi manusia belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika hal itu dilakukan, maka timbul masalah lain. Sarapun mengalami penghinaan oleh Hagar.
Pengalaman Abraham dan Sara tersebut memberi peringatan kepada kita untuk bertindak berdasarkan hikmat sendiri. Merencanakan sesuatu itu baik, bertindak untuk berhasil itu baik, tetapi jangan lupa minta bimbingan Roh Kudus supaya langkah kita tidak bertentangan dengan rencana Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|