|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah bertahan dalam segala tantangan hidup karena Tuhan akan memberikan upah pada akhirnya
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bukan Jalan Pintas |
|
Bukan Jalan Pintas |
|
Kamis, 05 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Bukan Jalan Pintas |
|
Roma 5:3-5 |
|
|
|
|
|
|
Ketika ibu saya masih usaha jual beli ayam, kebetulan mendapat seekor ayam yang baru bertelor. Ayam dagangan itu tidak langsung di jual oleh ibu, tetapi diternakkan dulu agar ayamnya bertelor dan bertambah banyak. Ide tersebut sangat tepat, selama 40 hari ayam itu bertelur 30 biji.
Dan tiba saatnya ayam itu akan mengerami telor-telornya. Sebanyak 20 telur dieraminya sampai menetas. Setelah 25 hari, ayam-ayam kecil pun bermunculan. Namun di hari-hari akhir ada 2 telor yang tidak kunjung menetas. Ibu berpesan agar tidak menggangu apalagi membuka paksa cangkang telur sampai anak ayam itu menetas dan keluar sendiri. Hati dan mata saya mulai penasaran. Mengapa tidak segera keluar anak ayam itu, sedang yang lainnya malah sudah ada yang keluar dari tarangnya. Maka tanpa sepengetahuan ibu, diam-diam saya membuka telor ayam yang sudah sedikit terbuka dan mualai bergerak-gerak. Eh, ternyata ayam itu sudah bisa bergerak, maka saya mengeluarkannya dari cangkang telor yang saya pecahkan itu. Akibatnya anak ayam itu prematur, kakinya tidak kuat menahan berdiri, paruhnya masih lembek. Dan pada hari ke lima, anak ayam itu mati...selengkapnya » |
Ketika ibu saya masih usaha jual beli ayam, kebetulan mendapat seekor ayam yang baru bertelor. Ayam dagangan itu tidak langsung di jual oleh ibu, tetapi diternakkan dulu agar ayamnya bertelor dan bertambah banyak. Ide tersebut sangat tepat, selama 40 hari ayam itu bertelur 30 biji.
Dan tiba saatnya ayam itu akan mengerami telor-telornya. Sebanyak 20 telur dieraminya sampai menetas. Setelah 25 hari, ayam-ayam kecil pun bermunculan. Namun di hari-hari akhir ada 2 telor yang tidak kunjung menetas. Ibu berpesan agar tidak menggangu apalagi membuka paksa cangkang telur sampai anak ayam itu menetas dan keluar sendiri. Hati dan mata saya mulai penasaran. Mengapa tidak segera keluar anak ayam itu, sedang yang lainnya malah sudah ada yang keluar dari tarangnya. Maka tanpa sepengetahuan ibu, diam-diam saya membuka telor ayam yang sudah sedikit terbuka dan mualai bergerak-gerak. Eh, ternyata ayam itu sudah bisa bergerak, maka saya mengeluarkannya dari cangkang telor yang saya pecahkan itu. Akibatnya anak ayam itu prematur, kakinya tidak kuat menahan berdiri, paruhnya masih lembek. Dan pada hari ke lima, anak ayam itu mati. Tetapi anak ayam yang kuat memecahkan cangkang dan keluar sendiri, semuanya sehat dan menjadi besar.
Niat baik saya menolong anak ayam keluar dari cangkangnya ternyata sudah menghilangkan proses perjuangan anak ayam tersebut untuk keluar dari cangkangnya. Padahal proses perjuangan itu yg seharusnya dilewati agar tubuhnya menjadi kuat seperti kaki, sayap, dan paruhnya berkembang sempurna.
Cerita di atas menggambarkan manusia pada umumnya selalu berusaha menghindari perjuangan dengan usaha keras untuk mencapai sesuatu. Kebanyakan orang selalu ingin cara-cara mudah dan instant untuk mencapai sesuatu. Itu sebabnya banyak orang tidak kuat menghadapi perjuangan berat dan kenyataan hidup yang semakin sulit. Mudah menyerah dan pasrah. Itulah ciri-ciri betapa lemahnya mentalitas manusia jika tanpa penyertaan Roh Tuhan dalam hidupnya.
Jadi jika hari ini Anda menghadapi persoalan besar, masalah yang sulit, perjuangan hidup yg berat, tantangan kerja yang berat, hadapi dan berusahalah sekuat tenaga untuk mengatasinya karena semua itu akan membuat kita menjadi semakin kuat. Dan minta hikmat, Roh Kudus menolong dalam setiap pergumulan hidup. Ingatlah perkataan nats dalam Roma 5:3-5, “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|