|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Janganlah menghakimi dan menghukum kepada siapa pun dengan cara kita sendiri sebab hal itu pun akan dikenakan kepada kita, tetapi ampunilah dengan belas kasih Kristus.”
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bukan Menghakimi Tetapi Mengampuni |
|
Bukan Menghakimi Tetapi Mengampuni |
|
Senin, 20 Mei 2019 |
|
|
|
|
|
Bukan Menghakimi Tetapi Mengampuni |
|
Lukas 6:37 |
|
|
|
|
|
|
Kita sering mendengar ungkapan-ungkapan verbal yang kasar dan sarat dengan makian, pelecehan dan penghakiman. Misalnya: “Kamu memang bodoh, tidak bisa kerja, ...kayak gini aja tidak bisa, kamu bisanya tidur dan makan, memang sudah dasarnya bodoh, dst....” Ungkapan-ungkapan kasar seperti itu sering terjadi di dalam rumah tangga, di lingkungan kerja dan mungkin juga terjadi di lingkungan sekolah yang tentu saja itu sangat ironis!
Tuhan Yesus mengajar kepada murid-murid-Nya supaya jangan menghakimi dan menghukum. Mengapa Yesus melarang? Yesus melarang karena dalam penghakiman dan penghukuman itu ada konsekuensi logis yang juga akan sama dialami kepada barang siapa yang menghakimi dan menghukum. “Jangan kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum;...”[Lukas 6:37]. Dengan kata lain, apabila ada orang yang menghakimi dan kemudian menghukum sesamanya dengan caranya sendiri, maka orang tersebut suatu saat juga akan dihakimi dan dihukum menurut ukuran atau takaran yang dia pakai. Tuhan Yesus mengajarkan supaya mengampuni kepada seorang yang bersalah...selengkapnya » |
Kita sering mendengar ungkapan-ungkapan verbal yang kasar dan sarat dengan makian, pelecehan dan penghakiman. Misalnya: “Kamu memang bodoh, tidak bisa kerja, ...kayak gini aja tidak bisa, kamu bisanya tidur dan makan, memang sudah dasarnya bodoh, dst....” Ungkapan-ungkapan kasar seperti itu sering terjadi di dalam rumah tangga, di lingkungan kerja dan mungkin juga terjadi di lingkungan sekolah yang tentu saja itu sangat ironis!
Tuhan Yesus mengajar kepada murid-murid-Nya supaya jangan menghakimi dan menghukum. Mengapa Yesus melarang? Yesus melarang karena dalam penghakiman dan penghukuman itu ada konsekuensi logis yang juga akan sama dialami kepada barang siapa yang menghakimi dan menghukum. “Jangan kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum;...”[Lukas 6:37]. Dengan kata lain, apabila ada orang yang menghakimi dan kemudian menghukum sesamanya dengan caranya sendiri, maka orang tersebut suatu saat juga akan dihakimi dan dihukum menurut ukuran atau takaran yang dia pakai. Tuhan Yesus mengajarkan supaya mengampuni kepada seorang yang bersalah, karena barang siapa mengampuni maka dia juga akan diampuni.
Banyak orang lebih mudah atau gampang berkomentar terhadap orang lain melihat dari tampilan luarnya saja padahal tidak mengerti yang sejatinya, yang ada dalam hati. Berkomentar seenaknya sendiri tanpa berpikir panjang. Ada seorang yang berkomentar terhadap anak muda yang mengecat rambutnya berwarna, “anak muda itu kok mengecat rambutnya dengan warna merah, biru, coklat, dll...itu tidak pantas sebagai anak Tuhan.” Nah, ungkapan demikian jelas bernada menghakimi dan apabila itu diteruskan maka jadi penghukuman, tidak diperkenankan ibadah atau melayani. Penghakiman dan penghukuman adalah dua hal yang selaras cocok dan tepatlah dikenakan kepada orang yang bersalah. Tapi tidaklah demikian bagi anak-anak Tuhan. Janganlah menghakimi dan menghukum karena apabila engkau melakukannya maka suatu saat engkau juga akan dihakimi dan dihukum. Apabila memang benar ada saudara kita yang bersalah hendaklah kita penuh belas kasih dan pengampunan. Demikianlah firman Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|