|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Bersukacitalah bukan sekedar karena status sebagai murid Kristus, tetapi lebih dari itu karena kita melakukan [taat pada] kehendak Allah.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bukan Sekedar Status |
|
Bukan Sekedar Status |
|
Senin, 09 Juli 2018 |
|
|
|
|
|
Bukan Sekedar Status |
|
Matius 12:46-50 |
|
|
|
|
|
|
Bagi kebanyakan orang, hubungan dalam keluarga merupakan relasi yang sangat dekat karena dalam relasi tersebut ada pertalian darah dan ikatan batin. Relasi sepasang suami istri, relasi orang tua anak ataupun kakak adik dalam sebuah keluarga menjadi sangat berarti bagi anggotanya. Meskipun Alkitab tidak banyak menceritakan relasi Tuhan Yesus dengan Yusuf dan Maria, orangtua; Yesus dengan saudara-saudara-Nya, pastinya Tuhan Yesus menghormati orang tua-Nya dan juga mengasihi saudara-saudara-Nya.
Lalu bagaimana dengan pernyataan Tuhan Yesus dalam Matius 12:48? Ketika seseorang memberitahukan kepada Yesus bahwa Ibu dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin menemui-Nya, justru Yesus menjawab, ’ Siapakah ibuKu? Dan siapakah saudara-saudaraKu?’ Jawaban itu seolah-olah Tuhan Yesus tidak peduli dan menyepelekan kehadiran mereka. Mungkin kita berpikir, ’Bagaimana sih Tuhan Yesus ini, Ibu dan saudara-saudara-Nya capek-capek berusaha menemui, tapi kog malah mengatakan seperti itu. Kalaupun waktu itu Dia lagi sibuk, bukankah bisa menjawab dengan kata-kata yang lebih enak di telinga.’
Pernyataan Tuhan Yesus tersebut ...selengkapnya » |
Bagi kebanyakan orang, hubungan dalam keluarga merupakan relasi yang sangat dekat karena dalam relasi tersebut ada pertalian darah dan ikatan batin. Relasi sepasang suami istri, relasi orang tua anak ataupun kakak adik dalam sebuah keluarga menjadi sangat berarti bagi anggotanya. Meskipun Alkitab tidak banyak menceritakan relasi Tuhan Yesus dengan Yusuf dan Maria, orangtua; Yesus dengan saudara-saudara-Nya, pastinya Tuhan Yesus menghormati orang tua-Nya dan juga mengasihi saudara-saudara-Nya.
Lalu bagaimana dengan pernyataan Tuhan Yesus dalam Matius 12:48? Ketika seseorang memberitahukan kepada Yesus bahwa Ibu dan saudara-saudara-Nya ada di luar dan ingin menemui-Nya, justru Yesus menjawab, ’ Siapakah ibuKu? Dan siapakah saudara-saudaraKu?’ Jawaban itu seolah-olah Tuhan Yesus tidak peduli dan menyepelekan kehadiran mereka. Mungkin kita berpikir, ’Bagaimana sih Tuhan Yesus ini, Ibu dan saudara-saudara-Nya capek-capek berusaha menemui, tapi kog malah mengatakan seperti itu. Kalaupun waktu itu Dia lagi sibuk, bukankah bisa menjawab dengan kata-kata yang lebih enak di telinga.’
Pernyataan Tuhan Yesus tersebut bukan berarti Dia tidak menghargai saudara-saudara-Nya; bukan berarti tidak menghormati ibu-Nya. Tetapi Yesus memakai berita kehadiran Ibu dan saudara-saudara-Nya untuk menegaskan pengajaran-Nya bahwa secara rohani, relasi yang dekat antara Allah dengan umat-Nya [yang digambarkan seperti halnya relasi keluarga] tidaklah ditentukan oleh status bahwa orang-orang Yahudi merupakan keturunan Abraham. Relasi yang dekat antara Allah dengan umat-Nya ditentukan oleh ketaatan umat melakukan kehendak Allah. Artinya, status tidak identik dengan relasi yang dekat. Kepatuhan dan ketaatanlah yang menentukan kedekatan relasi. Seperti pernyataan Tuhan Yesus, ’Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.’
Jemaat Tuhan yang terkasih, jangan bangga karena status kita sebagai murid Kristus karena status sebagai murid tanpa ketaatan tidaklah berarti apa-apa. Yang dirindukan oleh Tuhan Yesus adalah ketaatan mutlak. Seperti Dia dan Bapa adalah satu [status] yang dibuktikan melalui ketaatan-Nya melakukan dan menyelesaikan perintah Bapa.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|