|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran. [Ams 21:23] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dahsyatnya Lidah |
|
Dahsyatnya Lidah |
|
Sabtu, 22 September 2018 |
|
|
|
|
|
Dahsyatnya Lidah |
|
Yakobus 3:1-12 |
|
|
|
|
|
|
Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut, yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan untuk menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara. Dengan adanya lidah, kita dapat membentuk huruf-huruf yang akan diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Tanpa lidah, seseorang sulit dimengerti saat berbicara.
Dalam suratnya kepada kedua belas suku Israel di perantauan, Yakobus memberitahukan kepada kita betapa dasyatnya lidah, dapat mengucapkan kata-kata yang baik dan kata-kata yang kurang atau bahkan yang tidak baik. Sebagai mahluk ciptaan Allah yang mempunyai kehendak bebas kita dapat memilih apa yang akan kita perkatakan, kata-kata positif yang membangun atau kata-kata negatif yang menghancurkan. [ayat 9,10]. Agar kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang tentu kita harus bisa mengekang lidah bak seorang kusir yang dapat mengendalikan kuda melalui kekang pada mulutnya atau seperti jurumudi yang dapat mengendalikan kapal besar lewat kemudi yang sangat kecil sehingga kita bisa mengeluarkan kata-kata yang positif dan membangun bukan kata-kata negatif yang merusak bagaikan api kecil yang bisa membakar hutan besar. [ayat 3,4,5]. Dikatakan juga oleh Yakobus bahwa l...selengkapnya » |
Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut, yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan untuk menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara. Dengan adanya lidah, kita dapat membentuk huruf-huruf yang akan diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Tanpa lidah, seseorang sulit dimengerti saat berbicara.
Dalam suratnya kepada kedua belas suku Israel di perantauan, Yakobus memberitahukan kepada kita betapa dasyatnya lidah, dapat mengucapkan kata-kata yang baik dan kata-kata yang kurang atau bahkan yang tidak baik. Sebagai mahluk ciptaan Allah yang mempunyai kehendak bebas kita dapat memilih apa yang akan kita perkatakan, kata-kata positif yang membangun atau kata-kata negatif yang menghancurkan. [ayat 9,10]. Agar kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang tentu kita harus bisa mengekang lidah bak seorang kusir yang dapat mengendalikan kuda melalui kekang pada mulutnya atau seperti jurumudi yang dapat mengendalikan kapal besar lewat kemudi yang sangat kecil sehingga kita bisa mengeluarkan kata-kata yang positif dan membangun bukan kata-kata negatif yang merusak bagaikan api kecil yang bisa membakar hutan besar. [ayat 3,4,5]. Dikatakan juga oleh Yakobus bahwa lidah adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan [ayat 8]. Sungguh mengerikan kedasyatan lidah.
Rasul Petrus mengatakan jika kita mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik maka kita harus terus melatih diri kita untuk terus menjaga lidah kita terhadap yang jahat dan ucapan-ucapan yang menipu [ 1 Petrus 3:10]
Raja Salomo juga mengingatkan hidup dan mati kita dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. [ Amsal 18:21]
Dengan pertolongan Tuhan melalui Roh Kudusnya mari kita jaga lidah kita agar selalu mengeluarkan kata-kata yang positif, membangun dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|