|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jadilah orang kaya yang benar-benar takut akan Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dewasa Dalam Iman dan Kekayaan |
|
Dewasa Dalam Iman dan Kekayaan |
|
Kamis, 10 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Dewasa Dalam Iman dan Kekayaan |
|
1 Timotius 6:17-19 |
|
|
|
|
|
|
Tidak sedikit orang kristen yang belum mengerti tentang hubungan antara iman kepada Kristus dengan kekayaan. Yang sering terjadi adalah banyak orang kristen terus berdoa supaya diberkati, diberkati dan diberkati. Diberkati dalam hal apa? Biasanya diberkati secara materi, yaitu kekayaan. Sementara orang-orang kristen yang sudah “terlanjur” kaya banyak yang juga belum mengerti sebenarnya kekayaan itu dari siapa dan untuk apa. Siapa yang memberi dan bagaimana harus mengelola kekayaan itu. Banyak di antara mereka yang terombang-ambingkan oleh arus dunia bersama-sama dengan harta mereka.
Alkitab menunjukkan bahwa menjadi kaya secara materi itu tidak dilarang [1 Timotius 6:17-18], bahkan Tuhan pun bisa memberikan kekayaan itu [1 Raja-Raja 3:13]. Tetapi sungguhpun demikian Alkitab tidak mengharuskan kita untuk menjadi kaya, misalnya raja Salomo, dia di hadapan Tuhan tidak meminta kekayaan atau umur panjang melainkan dia minta hikmat. Dengan demikian dia bisa mengerti yang baik dan yang jahat sehingga mampu menjadi hakim yang adil di tengah rakyatnya yang tidak sedikit jumlahnya, yang tentunya memiliki berbagai persoalan ...selengkapnya » |
Tidak sedikit orang kristen yang belum mengerti tentang hubungan antara iman kepada Kristus dengan kekayaan. Yang sering terjadi adalah banyak orang kristen terus berdoa supaya diberkati, diberkati dan diberkati. Diberkati dalam hal apa? Biasanya diberkati secara materi, yaitu kekayaan. Sementara orang-orang kristen yang sudah “terlanjur” kaya banyak yang juga belum mengerti sebenarnya kekayaan itu dari siapa dan untuk apa. Siapa yang memberi dan bagaimana harus mengelola kekayaan itu. Banyak di antara mereka yang terombang-ambingkan oleh arus dunia bersama-sama dengan harta mereka.
Alkitab menunjukkan bahwa menjadi kaya secara materi itu tidak dilarang [1 Timotius 6:17-18], bahkan Tuhan pun bisa memberikan kekayaan itu [1 Raja-Raja 3:13]. Tetapi sungguhpun demikian Alkitab tidak mengharuskan kita untuk menjadi kaya, misalnya raja Salomo, dia di hadapan Tuhan tidak meminta kekayaan atau umur panjang melainkan dia minta hikmat. Dengan demikian dia bisa mengerti yang baik dan yang jahat sehingga mampu menjadi hakim yang adil di tengah rakyatnya yang tidak sedikit jumlahnya, yang tentunya memiliki berbagai persoalan hidup [1 Raja-Raja 3:9-12]. Kalaupun Salomo menjadi kaya raya itu semata-mata hanya bonus saja dari Allah [lih. 1 Raja-Raja 3:13].
Mungkin saudara saat ini bertanya kepada Tuhan, “Boleh dong Tuhan aku menjadi kaya?” Sudah barang tentu Tuhan tidak membeda-bedakan dan memandang rupa, siapa pun boleh menjadi kaya. Tetapi... sekali lagi “tetapi” ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: sudahkah kita memiliki visi-misi dengan kekayaan itu?; Bagaimana cara mendapatkan? Tentu saja modalnya dengan kerja keras dan kejujuran; Bagaimana pengelolaannya?; Dan yang terpenting jikalau sudah berhasil menjadi kaya untuk apa kekayaan itu. Banyak orang berhasil yang memulai dari nol sampai akhirnya sukses, tetapi setelah kaya raya pelitnya minta ampun, egoisnya luar biasa dan menjadi sombong [lih. 1 Timotius 6:17-18].
Saudara, siapa pun boleh kaya tetapi harus rela menjadi bendaharanya Tuhan. Suka memberi kepada yang tak mampu, membiayai sekolah anak-anak terlantar, memerhatikan pembangunan rumah Tuhan, mendukung pelayanan jemaat yang tidak mampu [diakonia], dll. Tetapi jika tidak demikian, maka harta kekayaan itu akan menjerumuskan dan menenggelamkan kita dalam keruntuhan dan kebinasaan [1 Tim.6:9,10]. Bagi yang mau menjadi kaya harap memperhatikan hal ini dengan baik.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|