|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Pilihan hidup bersama Tuhan menjadikan hidup kita kuat dalam menjalani kehidupan. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Diperhadapkan Pada Pilihan |
|
Diperhadapkan Pada Pilihan |
|
Selasa, 24 April 2018 |
|
|
|
|
|
Diperhadapkan Pada Pilihan |
|
Kejadian 13: 1-18 |
|
|
|
|
|
|
Dalam perjalanan hidup, manusia diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil. Seperti kisah seorang remaja yang baru menyelesaikan pendidikan tingkat atas [SMA]. Ia diperhadapkan pada pilihan-pilihan untuk melanjutkan atau bekerja. Jikalau ia hendak melanjutkan, ada berbagai pilihan yang harus ditentukan berkaitan dengan fakultas, kampus, dan lain sebagainya. Jikalau bekerja juga pasti harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan masih banyak pilihan yang harus ditentukan. Suatu ketika remaja tersebut awalnya hendak berkuliah ke fakultas MIPA jurusan Fisika, namun ketika tidak ada dukungan dari orang tua, biaya yang cukup besar akhirnya ia mengurungkan niatnya. Di situlah pilihan harus ditentukan. Lanjut pendidikan atau bekerja. Pada akhirnya remaja itu memilih untuk mencari pekerjaan. Ia mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat dan perusahaan. Banyak yang menolak karena umur belum mencukupi. Meskipun demikian, ia tetap menjalaninya sebagai hasil dari pilihan hidup.
Abram juga mengalami pilihan yang harus ditentukan. Ketika ia menjadi sangat kaya dengan memiliki banyak ternak karena diberkati oleh Tuhan. Banyaknya ternak membuat lahan untuk menggembalakan domba-domba menjadi semakin sempit. Oleh karenanya gembala Abram dan gembala Lot se...selengkapnya » |
Dalam perjalanan hidup, manusia diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil. Seperti kisah seorang remaja yang baru menyelesaikan pendidikan tingkat atas [SMA]. Ia diperhadapkan pada pilihan-pilihan untuk melanjutkan atau bekerja. Jikalau ia hendak melanjutkan, ada berbagai pilihan yang harus ditentukan berkaitan dengan fakultas, kampus, dan lain sebagainya. Jikalau bekerja juga pasti harus memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan masih banyak pilihan yang harus ditentukan. Suatu ketika remaja tersebut awalnya hendak berkuliah ke fakultas MIPA jurusan Fisika, namun ketika tidak ada dukungan dari orang tua, biaya yang cukup besar akhirnya ia mengurungkan niatnya. Di situlah pilihan harus ditentukan. Lanjut pendidikan atau bekerja. Pada akhirnya remaja itu memilih untuk mencari pekerjaan. Ia mencoba melamar pekerjaan di berbagai tempat dan perusahaan. Banyak yang menolak karena umur belum mencukupi. Meskipun demikian, ia tetap menjalaninya sebagai hasil dari pilihan hidup.
Abram juga mengalami pilihan yang harus ditentukan. Ketika ia menjadi sangat kaya dengan memiliki banyak ternak karena diberkati oleh Tuhan. Banyaknya ternak membuat lahan untuk menggembalakan domba-domba menjadi semakin sempit. Oleh karenanya gembala Abram dan gembala Lot sering bertengkar karena tempat penggembalaan ternak-ternak mereka [ay.7]. Kemudian untuk mengantisipasi agar tidak terjadi perkelahian antara Abram dan Lot dan juga gembala masing-masing, Abram memberikan pilihan kepada Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu karena mereka tidak bisa lagi tinggal bersama-sama. Abram berkata, “Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. [ay.9]” Abram memberikan kesempatan kepada Lot untuk menentukan pilihannya. Lalu Lot memilih tempat di seluruh Lembah Yordan yang banyak airnya, seperti taman Tuhan [ay.10]. Kemudian barulah Abram memilih tetap tinggal di Kanaan supaya tidak terjadi lagi perkelahian di antara gembala masing-masing. Sesudah itu, Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre.
Kadang di dalam kehidupan ini kita selalu diperhadapkan kepada pilihan. Pilihan itu diambil berdasarkan keputusan dan pertimbangan. Karena jikalau kita memilih sesuatu yang salah itulah yang akan meragukan kita. Abram tetap memilih tinggal di Kanaan karena di setiap tempat yang ia diami Tuhan akan memberkati. Pilihan kita hendaknya juga berdasarkan kehendak Tuhan, yaitu pilihan yang mendatangkan sukacita dan damai sejahtera.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|