|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tak perlu terpuruk oleh tanggapan buruk. Selama kita masih hidup, Tuhan menginginkan kita bekerja sebaik-baiknya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dislike Dan Komentar Julid |
|
Dislike Dan Komentar Julid |
|
Rabu, 04 Desember 2019 |
|
|
|
|
|
Dislike Dan Komentar Julid |
|
Pengkhotbah 9:10 |
|
|
|
|
|
|
Beberapa tahun terakhir ini Youtube semakin banjir peminat. Tak puas hanya menjadi penikmat, kini dari pejabat, selebriti sampai masyarakat umum antusias melebarkan sayap menjadi content creator. Dari yang sekedar berharap unggahannya menjadi viral sampai yang berambisi menjadi youtuber andal, semua berlomba-lomba menyajikan tontonan dengan berbagai topik, durasi dan kualitas.
Logikanya, unggahan yang berkualitas akan menuai pujian dan yang kurang bermutu akan dicela. Namun pada kenyataannya, baik berbobot maupun abal-abal, nyaris tak ada unggahan yang bisa steril dari ketidaksukaan dan ujaran kebencian dari netizen. Sebagus apa pun kontennya, selalu saja ada jari-jari yang memencet tombol dislike dan berkomentar julid [kecuali kolom komentar dan tombol like/dislike dinonaktifkan].
Kecenderungan seperti ini tidak hanya terjadi di dunia maya. Dalam kehidupan sehari-hari pun hal ini bukan merupakan barang langka. Sekeras apa pun manusia berusaha, sebagus apa pun hasil u...selengkapnya » |
Beberapa tahun terakhir ini Youtube semakin banjir peminat. Tak puas hanya menjadi penikmat, kini dari pejabat, selebriti sampai masyarakat umum antusias melebarkan sayap menjadi content creator. Dari yang sekedar berharap unggahannya menjadi viral sampai yang berambisi menjadi youtuber andal, semua berlomba-lomba menyajikan tontonan dengan berbagai topik, durasi dan kualitas.
Logikanya, unggahan yang berkualitas akan menuai pujian dan yang kurang bermutu akan dicela. Namun pada kenyataannya, baik berbobot maupun abal-abal, nyaris tak ada unggahan yang bisa steril dari ketidaksukaan dan ujaran kebencian dari netizen. Sebagus apa pun kontennya, selalu saja ada jari-jari yang memencet tombol dislike dan berkomentar julid [kecuali kolom komentar dan tombol like/dislike dinonaktifkan].
Kecenderungan seperti ini tidak hanya terjadi di dunia maya. Dalam kehidupan sehari-hari pun hal ini bukan merupakan barang langka. Sekeras apa pun manusia berusaha, sebagus apa pun hasil usahanya [subjektif, tentu saja] ... tidak mungkin bisa memuaskan semua orang. Jadi, harus bagaimana? Toh berusaha keras ataupun tidak, tetap saja ada yang mencela.
Bacaan Firman Tuhan hari ini berpesan bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenaga. Selama napas masih ada, baik pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan maupun hikmat, harus dilakukan dan diupayakan secara maksimal. Terlepas dari apa pun tanggapan orang lain, Firman Tuhan menyuruh kita untuk bekerja sebaik mungkin.
Seperti tombol dislike dan ujaran kebencian hadir tanpa pandang bulu di konten Youtube, ketidaksukaan dan komentar miring akan selalu ada di kehidupan nyata. Kapan pun, di mana pun dan terhadap siapa pun. Hikmat dari Tuhan sajalah yang akan menolong manusia untuk melalui semua itu. Perlu kebijaksanaan antara belajar mawas diri lewat hal-hal itu, sekaligus bersikap teguh karena tidak semuanya berguna untuk membangun.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|