SEPEKAN TERAKHIR
  Sabtu, 20 April 2024   -HARI INI-
  Jumat, 19 April 2024
  Kamis, 18 April 2024
  Rabu, 17 April 2024
  Selasa, 16 April 2024
  Senin, 15 April 2024
  Minggu, 14 April 2024
POKOK RENUNGAN
Membuat berita bohong [hoaks] bukanlah sebuah lelucon [April Mop], tetapi sebuah kejahatan yang besar karena bukan hanya membawa keuntungan bagi diri sendiri tetapi juga merugikan dan menghancurkan orang lain.
DITULIS OLEH
Pdt. Andreas Budianto
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Dusta Mahkamah Agama
Dusta Mahkamah Agama
Selasa, 10 April 2018
Dusta Mahkamah Agama
Matius 28:11-15

Setiap tanggal 1 April, sebagian orang merayakan April Mop. Di hari itu mereka diperbolehkan melakukan kebohongan, kesaksian palsu atau lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. April Mop atau April Fools’ Day tentu berbeda dengan hoaks. April Mop ditandai dengan aksi tipu-menipu dan candaan terhadap orang lain, sedangkan hoaks [pemberitaanpalsu] adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Dusta Mahkamah Agama bukanlah sejenis April Mop, tetapi adalah hoaks. Dikisahkan oleh Matius, selagi para wanita pergi memberitahukan kabar kebangkitan kepada murid-murid, para serdadu justru pergi kepada imam-imam kepala untuk melaporkan kabar yang sama yang akan membuat mereka kehilangan muka dan terancam karier mereka sebagai tentara. Mereka memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Mereka menceritakan tentang gempa bumi, turunnya malaikat, penggulingan batu besar dari pintu kubur dan keluarnya Yesus dalam keadaan hidup. Itulah arti dari “segala yang terjad itu”. Sebagai saksi mata peristiwa kebangkitan Yesus, seharusnya mereka menjadi percaya kepada Kristus dan menyesali perbuatan mereka yang telah membunuh-Nya. Tetapi mereka lebih memilih setuju memutar balikkan kebenaran dengan berita hoaks ya...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
20 Apr '24
20 Apr '24
20 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang