|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berbuat baik yang mungkin dianggap kecil masih jauh lebih baik daripada tidak berbuat baik sama sekali. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Gadis Berhati Mulia |
|
Gadis Berhati Mulia |
|
Rabu, 28 September 2016 | Tema: Jemaat Yang Tersusun Rapi |
|
|
|
|
|
Gadis Berhati Mulia |
|
Roma 15:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Suzhou, Tiongkok, inilah tempat di mana kisah nyata tentang seorang gadis berhati mulia ini terjadi. Seperti biasa, seorang pengemis tua duduk di atas papan beroda miliknya. Sambil menjulurkan tempat sedekah miliknya, pengemis yang ternyata cacat tersebut terus memerhatikan orang yang lalu lalang di depannya. Tiba-tiba saja hujan turun. Pengemis itu bingung, tetapi apa mau dikata, dia tidak bisa lekas beranjak. Dengan sangat pelan dia mulai berpindah, tentu saja gerakannya ini tidak cukup untuk menghindar dari guyuran air hujan.
Namun sebelum hujan semakin bertambah deras, seorang gadis berlari dari pinggir toko di mana dia berdiri, membawa payung yang sudah dia buka dan memayungi pengemis tersebut. Untuk beberapa menit mereka berdua terlindung dari hujan. Dengan setia si gadis mengiringi gerakan si pengemis yang hendak menepi ke tempat teduh. Sayangnya hujan semakin bertambaj deras disertai angin. Bisa dipastikan bahwa payung itu tidak mampu melindungi mereka berdua. Tanpa dikomando, si gadis lalu mengarahkan payungnya lebih ke arah si pengemis. Sementara itu, dia membiarkan tubuhnya diguyur air hujan. Beberapa saat...selengkapnya » |
Suzhou, Tiongkok, inilah tempat di mana kisah nyata tentang seorang gadis berhati mulia ini terjadi. Seperti biasa, seorang pengemis tua duduk di atas papan beroda miliknya. Sambil menjulurkan tempat sedekah miliknya, pengemis yang ternyata cacat tersebut terus memerhatikan orang yang lalu lalang di depannya. Tiba-tiba saja hujan turun. Pengemis itu bingung, tetapi apa mau dikata, dia tidak bisa lekas beranjak. Dengan sangat pelan dia mulai berpindah, tentu saja gerakannya ini tidak cukup untuk menghindar dari guyuran air hujan.
Namun sebelum hujan semakin bertambah deras, seorang gadis berlari dari pinggir toko di mana dia berdiri, membawa payung yang sudah dia buka dan memayungi pengemis tersebut. Untuk beberapa menit mereka berdua terlindung dari hujan. Dengan setia si gadis mengiringi gerakan si pengemis yang hendak menepi ke tempat teduh. Sayangnya hujan semakin bertambaj deras disertai angin. Bisa dipastikan bahwa payung itu tidak mampu melindungi mereka berdua. Tanpa dikomando, si gadis lalu mengarahkan payungnya lebih ke arah si pengemis. Sementara itu, dia membiarkan tubuhnya diguyur air hujan. Beberapa saat hujanpun reda. Gadis itu pulang dengan pakaian di tubuhnya yang basah kuyup.
Perbuatan baik gadis itu mungkin bagi kebanyakan orang dianggap tidak spektakuler. Bahkan sangat mungkin ada yang berpandangan negatif terhadap dia, entah dikira mencari sensasi atau dikira ingin menonjolkan kebaikan. Satu hal yang penting yang dilakukan gadis itu, entah sengaja atau tidak dia sudah meneladani Yesus. Tidak pernah ada kata terlambat untuk menunjukkan hati yg mulia dengan perbuatan baik. Sebagai pengikut Kristus kita harus selalu melakukan perbuatan baik, bukan untuk kepentingan kita, tetapi untuk kebaikan orang lain, dan terutama untuk kemuliaan nama Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|