SEPEKAN TERAKHIR
  Jumat, 26 April 2024   -HARI INI-
  Kamis, 25 April 2024
  Rabu, 24 April 2024
  Selasa, 23 April 2024
  Senin, 22 April 2024
  Minggu, 21 April 2024
  Sabtu, 20 April 2024
POKOK RENUNGAN
Kekristenan harus menjadi saksi tentang kebenaran Allah ditengah dunia yang semakin menjadi sekuler dan tidak mempercayai tentang keberadaan Allah.
DITULIS OLEH
Pdt. Y. Agus Santoso
Rohaniwan Pusat
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Hidup Di tengah Dunia Yang Semakin Sekuler
Hidup Di tengah Dunia Yang Semakin Sekuler
Sabtu, 07 Juli 2018
Hidup Di tengah Dunia Yang Semakin Sekuler
Roma 12:2

Pak Martono adalah seorang yang sulit untuk mempercayai Allah, bertemu dengan pak Thomas yang mempercayai tentang keberadaan Allah. Melalui percakapan yang panjang pak Martono minta bukti nyata bahwa Allah itu sungguh ada dan Maha Kuasa. Suatu saat anak pak Thomas menderita tumor otak ganas dan diprediksi masa hidupnya tinggal beberapa bulan saja. Segala upaya pak Thomas untuk menyembuhkan anaknya sudah maksimal, tinggal berdoa dan berserah saja kepada Allah. Akhirnya lewat pergumulan doa dan penyerahan total kepada Allah anak pak Thomas mampu disembuhkan secara total dan usianya diperpanjang oleh Allah. Dari peristiwa ini pak Martono menjadi percaya bahwa Allah itu ada dan Maha Kuasa.

Renungan kita memang mengingatkan agar sebagai orang yang percaya jangan hidup menyerupai dunia ini. Tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu supaya kita tahu dan mengenal kehendak Allah dengan benar dan melakukannya, seperti yang dialami pak Thomas setia pada Allah walaupun sempat mengalami jalan buntu. Dengan demikian kita mampu menjadi saksi bagi orang lain di tengah-tengah dunia. Keadaan dunia saat ini semakin menjadi sangat sekuler, hal ini ditandai dengan munculnya pendapat bahwa di dunia ini tidak ada satu kebenaranpun yang bersifat mutlak. Jadi apabila tidak ada satu kebena...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
26 Apr '24
26 Apr '24
26 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang