|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Imanuel, Allah Beserta Kita |
|
Imanuel, Allah Beserta Kita |
|
Minggu, 22 Desember 2019 |
|
|
|
|
|
Imanuel, Allah Beserta Kita |
|
Yesaya 7:14 |
|
|
|
|
|
|
Imanuel, Allah beserta kita
Yesaya 7:14
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Kadang-kadang kita berada dalam keadaan yang membuat kita takut, contohnya ketika menghadapi krisis keuangan, krisis kesehatan, krisis kepercayaan, dan lain-lain. Dalam keadaan seperti itu bagaimana kita menghadapinya?
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita: ’Teguhkan hatimu dan tinggallah tenang’ [Yesaya 7:4]. Musuh kita yang sebenarnya bukanlah ancaman yang di hadapan kita atau sumber rasa takut itu, tapi rasa takut itu sendiri. Rasa takut membuat energi kita terkuras habis, tidak punya daya juang, semangat menjadi pudar, dan kehilangan rasa percaya diri.
Perjuangan menghadapi ketakutan dimulai dari dalam diri kita sendiri, yaitu ketika kita menang atas rasa takut itu. Di ayat 9, kunci dari kemenangan atas ketakutan, yang ...selengkapnya » |
Imanuel, Allah beserta kita
Yesaya 7:14
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Kadang-kadang kita berada dalam keadaan yang membuat kita takut, contohnya ketika menghadapi krisis keuangan, krisis kesehatan, krisis kepercayaan, dan lain-lain. Dalam keadaan seperti itu bagaimana kita menghadapinya?
Firman Tuhan mengajarkan kepada kita: ’Teguhkan hatimu dan tinggallah tenang’ [Yesaya 7:4]. Musuh kita yang sebenarnya bukanlah ancaman yang di hadapan kita atau sumber rasa takut itu, tapi rasa takut itu sendiri. Rasa takut membuat energi kita terkuras habis, tidak punya daya juang, semangat menjadi pudar, dan kehilangan rasa percaya diri.
Perjuangan menghadapi ketakutan dimulai dari dalam diri kita sendiri, yaitu ketika kita menang atas rasa takut itu. Di ayat 9, kunci dari kemenangan atas ketakutan, yang pertama adalah percaya. Percaya bahwa Allah sebagai Bapa kita tak akan pernah meninggalkan kita sendirian. Janji-Nya bahwa Dia akan menyertai kita akan selalu Dia tepati.
Yang kedua, kunci untuk menghadapi ketakutan, menurut ayat 14, adalah melihat tanda dari Tuhan. Kepada raja Ahas yang sedang dalam ketakutan, Tuhan memberi sebuah tanda yaitu ada seorang perempuan muda yang melahirkan seorang anak dan memberinya nama Imanuel, yang berarti ’Allah beserta kita.’ Ini adalah tanda dari Tuhan. Dalam situasi bahaya yang menakutkan, seorang perempuan muda yang mengandung dan melahirkan adalah pihak yang paling beresiko menjadi korban. Tetapi perempuan muda itu tidak takut, karena dia percaya bahwa Allah beserta dengannya, dan karena itu dia menamai anak yang baru lahir itu Imanuel.
Perempuan muda yang lemah dan rentan itu dipakai sebagai tanda oleh Tuhan. Tanda dari Tuhan tidak selalu yang spektakular, tapi bisa yang biasa dan sederhana. Tuhan berbicara melalui peristiwa yang biasa. Seringkali kita mengabaikan peristiwa yang biasa, padahal Tuhan sedang berbicara kepada kia melalui peristiwa yang biasa itu.
Belajarlah untuk peka dan melihat tanda dari Tuhan. Selamat menyambut Natal kelahiran Yesus Kristus, Sang Imanuel, Allah yang beserta kita. Tuhan Yesus memberkati.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|