|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ya Tuhan, Allah yang Maha kuasa, benar dan adil segala penghakiman-MU |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Janganlah Sampai Terbuang |
|
Janganlah Sampai Terbuang |
|
Rabu, 12 Desember 2018 |
|
|
|
|
|
Janganlah Sampai Terbuang |
|
2 Raja-raja 25:1-21 |
|
|
|
|
|
|
Seorang anak remaja bernama Ano tinggal di sebuah panti asuhan. Ia duduk di kelas dua SMP. Tetapi anak ini terkenal sangat nakal dan merepotkan guru maupun pengurus panti. Di panti ia suka merokok dengan sembunyi-sembunyi dan juga tidak mematuhi peraturan. Bahkan ia sering mengajak berkelahi teman-temannya dan dengan sengaja membuat keributan. Pada suatu hari pengurus dan pimpinan panti memanggil Ano dan memberikan peringatan yang tegas karena sudah berulang kali terjadi. Mereka memberikan kesempatan terakhir untuk melihat perubahan dari perbuatannya. Ia tidak diijinkan sekolah selama dua minggu dan tidak boleh tidur di kamar dengan anak-anak yang lain. Selain itu ia harus mengerjakan pekerjaan layaknya seorang pambantu. Jika dalam dua minggu ia menunjukkan ketaatannya maka ia diijinkan kembali bersekolah dan tidur di kamarnya. Namun ketika ia diberi kesempatan untuk belanja ke pasar ia memanfaatkannya untuk melarikan diri. Selang beberapa hari, ia kembali ke panti karena tidak ada tempat untuk berteduh. Tetapi pihak panti tidak menerimanya lagi dan diserahkan ke dinas sosial.
Hal serupa juga dialami raja Zedekia yang berada dalam ambang pembuangan. Raja Zedekia waktu itu sudah dibawah penjajahan raja Nebukadnezar, raja Babel. Zedekia dan para menteri merindukan ke...selengkapnya » |
Seorang anak remaja bernama Ano tinggal di sebuah panti asuhan. Ia duduk di kelas dua SMP. Tetapi anak ini terkenal sangat nakal dan merepotkan guru maupun pengurus panti. Di panti ia suka merokok dengan sembunyi-sembunyi dan juga tidak mematuhi peraturan. Bahkan ia sering mengajak berkelahi teman-temannya dan dengan sengaja membuat keributan. Pada suatu hari pengurus dan pimpinan panti memanggil Ano dan memberikan peringatan yang tegas karena sudah berulang kali terjadi. Mereka memberikan kesempatan terakhir untuk melihat perubahan dari perbuatannya. Ia tidak diijinkan sekolah selama dua minggu dan tidak boleh tidur di kamar dengan anak-anak yang lain. Selain itu ia harus mengerjakan pekerjaan layaknya seorang pambantu. Jika dalam dua minggu ia menunjukkan ketaatannya maka ia diijinkan kembali bersekolah dan tidur di kamarnya. Namun ketika ia diberi kesempatan untuk belanja ke pasar ia memanfaatkannya untuk melarikan diri. Selang beberapa hari, ia kembali ke panti karena tidak ada tempat untuk berteduh. Tetapi pihak panti tidak menerimanya lagi dan diserahkan ke dinas sosial.
Hal serupa juga dialami raja Zedekia yang berada dalam ambang pembuangan. Raja Zedekia waktu itu sudah dibawah penjajahan raja Nebukadnezar, raja Babel. Zedekia dan para menteri merindukan kemerdekaan dan memberontak kepada raja Babel. Ketika raja Nebukadnezar mendengar bahwa Raja Zedekia mengingkari janjinya dan melakukan perlawanan, ia kembali ke Yerusalem membawa pasukan yang sangat besar. Namun raja Zedekia tidak mau menyerah dan memerintahkan untuk menutup semua pintu gerbang kota. Pada suatu hari, sudah tidak ada lagi makanan sedikitpun di kota Yerusalem karena waktu yang cukup panjang. Tentara-tentara Yehuda yang menjaga pintu menjadi sangat lemas, sehingga dapat dimanfaatkan oleh pasukan Babel untuk menyerang. Dan akhirnya tembok Yerusalem diruntuhkan dan tentara-tentara Babel memasuki kota untuk menyerang. Ketika Zedekia mendengar hal itu, takutlah ia dan melarikan diri. Akan tetapi pada akhirnya, ia tertangkap dan menjadi tawanan tentara Babel sampai pada akhir hidupnya.
Meskipun demikian Tuhan masih memberikan pengharapan melalui Yeremia bahwa tidak untuk selama-lamanya orang Yehuda berada di Babel, tetapi ada saatnya mereka akan kembali. Jemaat terkasih, hidup ini juga adalah kesempatan, selagi Tuhan masih memberi waktu untuk kembali berharap kepada-Nya dalam masa-masa sulit kita, Tuhan memberikan angin segar akan janji-Nya yang tidak pernah Ia ingkari. Oleh karena itu, mari menjalani hidup ini dengan taat dan setia agar kita terbuang dari hadapan-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|