Home » Renungan » Kemerdekaan Menuntut Harga Yang Mahal
Kemerdekaan Menuntut Harga Yang Mahal
Rabu, 15 Agustus 2018
Kemerdekaan Menuntut Harga Yang Mahal
Roma 8:1-17
Hari ini bangsa kita memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke 73, hal ini mengingatkan kita bahwa akan perjuangan para pahlawan yang telah gugur untuk meraih kemerdekaan tanpa pengorbanan, tanpa tekad dan perjuangan tidak mungkin bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan bangsa asing. Kini setelah 73 tahun kita merdeka ada banyak orang yang berebut kue untuk menikmati taktah kepemimpinan tanpa kerelaan untuk berkorban bagi kepentingan rakyat. Mereka berebut untuk mendapatkan kue tersebut dengan menghalalkan segala cara dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Jadi setelah kita merdeka dari penjajahan bangsa asing, apabila kemerdekaan tidak kita pelihara dan kita jaga dengan baik, maka selanjutnya kita akan dijajah oleh bangsa sendiri yang ingin merebut kue kekuasaan yang lebih banyak lagi untuk diri sendiri dan kelompoknya bukan untuk dibagikan kepada rakyat banyak.
Demikian pula halnya dengan kehidupan kita didalam Tuhan Yesus saat ini. Berdasarkan bacaan di atas posisi kita sekarang adalah manusia yang sudah dimerdekakan dari kuasa hawa nafsu kedagingan oleh pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Sehingga posisi hidup kita yang sekarang seharusnya hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Agar kita bisa bersekutu dengan Allah. Kita bisa hidup sesuai dengan...selengkapnya »
Hari ini bangsa kita memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke 73, hal ini mengingatkan kita bahwa akan perjuangan para pahlawan yang telah gugur untuk meraih kemerdekaan tanpa pengorbanan, tanpa tekad dan perjuangan tidak mungkin bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan bangsa asing. Kini setelah 73 tahun kita merdeka ada banyak orang yang berebut kue untuk menikmati taktah kepemimpinan tanpa kerelaan untuk berkorban bagi kepentingan rakyat. Mereka berebut untuk mendapatkan kue tersebut dengan menghalalkan segala cara dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak. Jadi setelah kita merdeka dari penjajahan bangsa asing, apabila kemerdekaan tidak kita pelihara dan kita jaga dengan baik, maka selanjutnya kita akan dijajah oleh bangsa sendiri yang ingin merebut kue kekuasaan yang lebih banyak lagi untuk diri sendiri dan kelompoknya bukan untuk dibagikan kepada rakyat banyak.
Demikian pula halnya dengan kehidupan kita didalam Tuhan Yesus saat ini. Berdasarkan bacaan di atas posisi kita sekarang adalah manusia yang sudah dimerdekakan dari kuasa hawa nafsu kedagingan oleh pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Sehingga posisi hidup kita yang sekarang seharusnya hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Agar kita bisa bersekutu dengan Allah. Kita bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan kita bisa selaras dengan kehidupan yang Allah rancang bagi kita dari semula. Pengorbanan Kristus di kayu salib untuk memerdekakan kita dari kuasa dosa dan kuasa kematian sungguh tak ternilai harganya bagi kepentingan hidup kita di hadapan Allah. Tanpa pengorbanan Kristus kita tidak mungkin menjadi manusia yang benar – benar merdeka sebab hidup kita sebelumnya telah terbelenggu oleh kuasa dosa dan hukuman Allah serta hidup di bawah kutuk Hukum Taurat.
Oleh sebab itu harapan Tuhan Yesus setelah membebaskan dan memerdekakan kita adalah agar kita hidup di dalam Roh bukan hidup didalam daging lagi. Tentu saja untuk hidup didalam Roh memerlukan perjuangan, memerlukan pengorbanan, memerlukan ketaatan kepada Allah. Karena untuk bisa hidup merdeka dan hidup dalam pimpinan Roh Allah kita harus bisa mengalahkan si aku dan hawa nafsu dosa atau daging yang bercokol dalam diri kita sendiri. Ini bukan perkara yang mudah bagi kita, namum perjuangan kita untuk merdeka dari hawa nafsu daging dan dosa bisa berhasil apabila kita mau menyerahkan hidup kita secara total kepada pimpinan Roh Allah. Hasil dari kehidupan orang merdeka yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah menjadi Anak Allah, menjadi saksi Allah dan mengalami kebangkitan dan kehidupan kekal pada waktu Tuhan Yesus datang kembali ke dua kalinya di dunia ini.