|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Gunakanlah setiap kemerdekaan yang kita peroleh untuk memberkati orang lain |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kemerdekaan Yang Sesungguhnya |
|
Kemerdekaan Yang Sesungguhnya |
|
Jumat, 17 Agustus 2018 |
|
|
|
|
|
Kemerdekaan Yang Sesungguhnya |
|
I Korintus 10 |
|
|
|
|
|
|
Lebih baik atau tidakkah negara kita setelah reformasi yang telah berlangsung sampai saat ini ? Kita bisa punya jawaban sendiri-sendiri dengan argumen masing-masing. Keran kebebasan memang telah dibuka sejak kita memasuki era reformasi. Saya sendiri melihat ternyata tidak semua orang siap menghadapi arti reformasi. Bagi banyak orang, reformasi artinya bisa melakukan apapun semaunya tanpa batas, termasuk di dalamnya memaksakan kehendak, kalau perlu dengan kekerasan. Kata saling pengertian dan toleransi semakin lama semakin menghilang dari muka bumi Pertiwi ini. Menyuarakan aspirasi tentu saja tidak salah. Itu hak setiap warga negara. Tapi sebuah kemerdekaan tanpa rambu-rambu jelas akan membahayakan bahkan menghancurkan, bukan saja diri kita tetapi juga orang banyak atau bahkan negara. Kemerdekaan yang dijalankan atas kepentingan pribadi atau golongan akan menimbulkan banyak masalah. Dunia ini merupakan sebuah titipan Tuhan kepada manusia. Kita diijinkan untuk menikmatinya, tetapi jangan lupa bahwa ada tugas penting bagi kita untuk mengelola bumi dengan segala isinya dengan sebaik-baiknya, dan itu sudah digariskan Tuhan sejak pada awal penciptaan. [Kejadian 1:26,28]. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban kita kelak seandainya kita ...selengkapnya » |
Lebih baik atau tidakkah negara kita setelah reformasi yang telah berlangsung sampai saat ini ? Kita bisa punya jawaban sendiri-sendiri dengan argumen masing-masing. Keran kebebasan memang telah dibuka sejak kita memasuki era reformasi. Saya sendiri melihat ternyata tidak semua orang siap menghadapi arti reformasi. Bagi banyak orang, reformasi artinya bisa melakukan apapun semaunya tanpa batas, termasuk di dalamnya memaksakan kehendak, kalau perlu dengan kekerasan. Kata saling pengertian dan toleransi semakin lama semakin menghilang dari muka bumi Pertiwi ini. Menyuarakan aspirasi tentu saja tidak salah. Itu hak setiap warga negara. Tapi sebuah kemerdekaan tanpa rambu-rambu jelas akan membahayakan bahkan menghancurkan, bukan saja diri kita tetapi juga orang banyak atau bahkan negara. Kemerdekaan yang dijalankan atas kepentingan pribadi atau golongan akan menimbulkan banyak masalah. Dunia ini merupakan sebuah titipan Tuhan kepada manusia. Kita diijinkan untuk menikmatinya, tetapi jangan lupa bahwa ada tugas penting bagi kita untuk mengelola bumi dengan segala isinya dengan sebaik-baiknya, dan itu sudah digariskan Tuhan sejak pada awal penciptaan. [Kejadian 1:26,28]. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban kita kelak seandainya kita malah ambil bagian dari proses kehancuran bumi yang semakin tua ini?
Kebebasan bukanlah berarti bisa melakukan apapun seenaknya. Sebuah kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan yang positif. Sebuah kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan sejahtera, bukannya semakin hancur tidak karu-karuan. Seperti apa bentuknya? Tampaknya masalah salah kaprah dalam menyikapi kebebasan dan kemerdekaan bukan saja menjadi isu bagi manusia di jaman sekarang, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu kala. Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1 Korintus pasal 10. Paulus berkata: ’Segala sesuatu diperbolehkan.’ Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. ’Segala sesuatu diperbolehkan.’ Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.’ [1 Korintus 10:23]. Dari ayat ini kita bisa belajar apa yang bisa kita jadikan sebuah dasar pertimbangan dalam menyikapi kebebasan, yaitu:apakah kebebasan itu bermanfaat bagi kita dan sesama atau tidak? Lalu berikutnya, apakah kebebasan yang kita peroleh itu membangun kehidupan kita atau tidak?Apakah itu memberkati kota dimana kita tinggal atau malah membuatnya semakin kacau? Ini merupakan hal yang penting untuk kita sikapi dalam alam kebebasan. Sebab apalah gunanya kita melakukan sesuatu apabila itu malah membuat kita semakin menjauh dari Tuhan, semakin menghancurkan hidup kita atau menyengsarakan orang lain? Apakah kita harus tega menghancurkan hidup orang lain hanya demi memuaskan hasrat yang ada dalam diri kita? Itu bukanlah gambaran sikap yang diinginkan Tuhan dalam memberikan kemerdekaan atau kebebasan bagi umatNya. Oleh sebab itu kebebasan dalam diri kita harus bermanfaat bagi sesama, lingkungan dan diri kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|