|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kesabaran adalah wujud dari kedewasaan rohani. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kesabaran Dalam Penantian |
|
Kesabaran Dalam Penantian |
|
Selasa, 29 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Kesabaran Dalam Penantian |
|
1 Samuel 1:19-28 |
|
|
|
|
|
|
Bagi seorang pesepakbola, membela tim nasional adalah sebuah harapan sekaligus cita-cita. Memakai jersey tim nasional negara masing-masing adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pesepakbola. Banyak pemain yang sudah bermain luar biasa di level klub, namun tidak kunjung mendapat panggilan untuk membela tim nasional negaranya. Banyak pemain yang sudah berlatih dengan rutin dan giat, namun masih saja gagal untuk memperkuat tim nasional. Bahkan penantian panjang dan berliku harus dilalui oleh para pemain demi mendapat tiket menjadi anggota tim nasional. Namun perhatikan dengan seksama saat sang pemain mendapat undangan untuk menjadi anggota tim nasional. Latihan berat, perjuangan dan bahkan penantian panjang yang selama ini dilakukan oleh sang pemain telah lunas terbayarkan. Penantian panjang terasa seperti baru kemarin. Semuanya lenyap tergantikan. Penantian itu menjadi tidak penting, menjadi kenangan yang samar-samar karena tenggelam dalam sukacita. Bertanyalah pada para pemain itu, apakah mereka menyesali masa-masa perjuangan berat saat menunggu panggian tim nasional. Tidak pernah!
Kisah Hana dapat menjadi inspirasi bagi kita. Hana bahkan menanti lebih lama lagi. Selama bertahun-tahun Hana belum dikaruniai seorang anak. Dia merasa sangat tidak puas dan malu [1 ...selengkapnya » |
Bagi seorang pesepakbola, membela tim nasional adalah sebuah harapan sekaligus cita-cita. Memakai jersey tim nasional negara masing-masing adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pesepakbola. Banyak pemain yang sudah bermain luar biasa di level klub, namun tidak kunjung mendapat panggilan untuk membela tim nasional negaranya. Banyak pemain yang sudah berlatih dengan rutin dan giat, namun masih saja gagal untuk memperkuat tim nasional. Bahkan penantian panjang dan berliku harus dilalui oleh para pemain demi mendapat tiket menjadi anggota tim nasional. Namun perhatikan dengan seksama saat sang pemain mendapat undangan untuk menjadi anggota tim nasional. Latihan berat, perjuangan dan bahkan penantian panjang yang selama ini dilakukan oleh sang pemain telah lunas terbayarkan. Penantian panjang terasa seperti baru kemarin. Semuanya lenyap tergantikan. Penantian itu menjadi tidak penting, menjadi kenangan yang samar-samar karena tenggelam dalam sukacita. Bertanyalah pada para pemain itu, apakah mereka menyesali masa-masa perjuangan berat saat menunggu panggian tim nasional. Tidak pernah!
Kisah Hana dapat menjadi inspirasi bagi kita. Hana bahkan menanti lebih lama lagi. Selama bertahun-tahun Hana belum dikaruniai seorang anak. Dia merasa sangat tidak puas dan malu [1 Samuel 1]. Namun Tuhan mengingat dirinya, dan Hana pun mengandung. Sukacitanya menjadi penuh. Hana menanti-nantikan dengan sabar dan ia melihat Tuhan mengubah kesedihannya menjadi sukacita yang berkelimpahan. Pujiannya [1 Samuel 2:1-10] mengingatkan bahwa kekecewaan dan kepahitan yang terdalam dapat mendatangkan kepenuhan dan kebahagiaan. Bagi setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan, hari-hari penuh penantian akan membuahkan sukacita di kemudian hari.
Orang yang memiliki kedewasaan rohani pasti akan menunjukkan sikap kesabaran dalam penantiannya. Kesabaran adalah wujud dari kedewasaan rohani yang harus ditunjukkan dalam kehidupan keseharian. Orang yang menantikan harapan dan cita-citanya dengan penuh kesabaran pasti akan mendapatkan sukacita dalam hidupnya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|