SEPEKAN TERAKHIR
  Rabu, 17 April 2024   -HARI INI-
  Selasa, 16 April 2024
  Senin, 15 April 2024
  Minggu, 14 April 2024
  Sabtu, 13 April 2024
  Jumat, 12 April 2024
  Kamis, 11 April 2024
POKOK RENUNGAN
Seperti batang bambu itu, marilah kita berkomitmen, ’Ini aku Tuhan, aku mau menjadi berkat bagi sesama, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki. Ini aku, utuslah aku.” [Yesaya 6:8]
DITULIS OLEH
Bp. Widodo Gunawan
Kontributor
Renungan Lain oleh Penulis:
Home  »  Renungan  »  Kisah Sebatang Bambu
Kisah Sebatang Bambu
Jumat, 06 Oktober 2017
Kisah Sebatang Bambu
Yesaya 64:8

Ada petani mempunyai pohon bambu. Ia berkata kepada batang bambu,’ Wahai bambu, maukah engkau kupakai menjadi pipa saluran air yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?’ Batang bambu, ’Pasti mau, tapi bagaimana caranya?’ Sang petani menjawab, ’Pertama, aku akan menebangmu. Lalu aku membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang. Lalu membelah-belah.Terakhir membuang sekat-sekat supaya air dapat mengalir mengairi sawahku sehingga padi tumbuh dengan subur.’

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam, dan kemudian berkata, ’Tuan, tentu aku akan sakit, sangat sakit dan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah aku, dan tak tertahankan ketika engkau membuang sekat-sekat. Apakah aku kuat, Tuan?’ Petani menjawab, ’Engkau pasti kuat. Karena aku memilihmu, justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi berserahlah dan percayalah.’ Batang bambu menyahut, ’Baiklah, Tuan. Aku ingin berguna. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.’

Sama seperti batang bambu itu, selama kita hidup, masalah terus datang silih berganti tak habis-habisnya...selengkapnya »
FOLLOW OUR INSTAGRAM
RENUNGAN HARIAN
17 Apr '24
17 Apr '24
17 Apr '24
Copyright © 2012 All rights reserved. Designed and Developed by GIA Dr. Cipto Semarang