|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sudahkah kita mempertimbangkan masak-masak untuk menjadi murid Yesus? Karena ada resiko, konsekuensi, dan harga yang harus diselesaikan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Konsekuensi Menjadi Murid Yesus |
|
Konsekuensi Menjadi Murid Yesus |
|
Kamis, 19 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Konsekuensi Menjadi Murid Yesus |
|
Lukas 14:25-35 |
|
|
|
|
|
|
Biasanya seorang tokoh atau guru akan senang bila memiliki banyak pengikut, apalagi di bidang politik. Banyaknya pengikut akan menunjang kariernya sehingga berpeluang menjadi seorang pemimpin atau pejabat. Saat melayani, Tuhan Yesus selalu diikuti oleh banyak orang, tetapi Ia tahu bahwa mereka tidak semua memiliki komitmen untuk mengikut-Nya. Oleh karena itu Yesus mengatakan, jika mereka tidak membenci [lebih mengasihi] anggota keluarganya bahkan dirinya sendiri, mereka tidak dapat menjadi murid-Nya [ayat 26]. Ucapan yang membingungkan itu langsung diberi penjelasan dengan dua buah gambaran. Pertama, tentang mendirikan menara dan memperhitungkan biayanya [ayat 28]. Kedua, dalam hal berperang perlu mempertimbangkan kekuatan lawan sehingga tidak mengalami kekalahan [ayat 31]. Segera setelah Yesus memberi dua gambaran tersebut, Ia membuat semacam kesimpulan: “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya tidak dapat menjadi murid-Ku” [ayat 33].
Dari kedua gambaran dan kesimpulan tersebut menguak maksud ucapan Yesus, yaitu ada resiko, harga atau konsekuensi jika menjadi murid Yesus. Menjadi murid Yesus berarti mengikatkan diri kepada Yesus, Dialah yang harus menjadi paling utama dan tidak yang lain bahkan k...selengkapnya » |
Biasanya seorang tokoh atau guru akan senang bila memiliki banyak pengikut, apalagi di bidang politik. Banyaknya pengikut akan menunjang kariernya sehingga berpeluang menjadi seorang pemimpin atau pejabat. Saat melayani, Tuhan Yesus selalu diikuti oleh banyak orang, tetapi Ia tahu bahwa mereka tidak semua memiliki komitmen untuk mengikut-Nya. Oleh karena itu Yesus mengatakan, jika mereka tidak membenci [lebih mengasihi] anggota keluarganya bahkan dirinya sendiri, mereka tidak dapat menjadi murid-Nya [ayat 26]. Ucapan yang membingungkan itu langsung diberi penjelasan dengan dua buah gambaran. Pertama, tentang mendirikan menara dan memperhitungkan biayanya [ayat 28]. Kedua, dalam hal berperang perlu mempertimbangkan kekuatan lawan sehingga tidak mengalami kekalahan [ayat 31]. Segera setelah Yesus memberi dua gambaran tersebut, Ia membuat semacam kesimpulan: “Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya tidak dapat menjadi murid-Ku” [ayat 33].
Dari kedua gambaran dan kesimpulan tersebut menguak maksud ucapan Yesus, yaitu ada resiko, harga atau konsekuensi jika menjadi murid Yesus. Menjadi murid Yesus berarti mengikatkan diri kepada Yesus, Dialah yang harus menjadi paling utama dan tidak yang lain bahkan keluarga. Hanya jika Yesus menjadi prioritas utama dalam hidup seorang barulah ia dapat menjadi murid-Nya. Itulah sebabnya mereka harus berpikir matang karena dibutuhkan keseriusan dan komitmen sebab mengikut Yesus bukan hanya untuk masalah sekarang, namun mencakup hidup yang akan datang. Oleh karena itu dibutuhkan kesungguhan hati. Jangan maju berperang bila tidak yakin akan menang.
Mengikut Yesus memiliki konsekuensi membuat keputusan yang berbeda dengan dunia, Mungkin keluarga akan memusuhi kita, mungkin kita dikucilkan di dalam lingkungan atau kita akan mengalami kerugian dari kejujuran kita. Ikut Yesus berarti juga memikul salib dan mematikan ke-aku-an dan keinginan pribadi [ayat 27]. Tidak boleh disertai motivasi untuk meraup keuntungan atau sukses ini-itu, justru sebaliknya, yaitu bersedia menanggung konsekuensi-konsekuensi yang muncul di sepanjang perjalanan [ayat 23] dan belajar menempatkan keinginan-keinginan kita di bawah keinginan Tuhan. Seperti juga doa Yesus: “Bukanlah kehendak-Ku melainkan Kehendak-Mu yang terjadi“ [Lukas 22:42]. Hanya mereka yang setia dan bijaksana dalam iman, dialah murid Yesus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|