|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Tuhan sudah ada dalam hidup kita, tinggal percaya saja. Maka kuasa-Nya akan menolong kita.” |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kuasa Tuhan |
|
Kuasa Tuhan |
|
Sabtu, 12 Agustus 2017 |
|
|
|
|
|
Kuasa Tuhan |
|
Bilangan 21:4-9 |
|
|
|
|
|
|
Allah adalah TUHAN yang maha baik, kesempurnaan-Nya terpancar pada mega moralitas yang tidak pernah berhenti mengatur kehidupan di bumi bahkan seluruh alam jagad raya ini. Tatkala manusia menjalani kehidupannya di atas muka bumi ini senantiasa ada di dalam karya Tuhan. Sinar matahari menerangi dan memberi energi kehidupan semua yang ada di atas bumi. Ketika petang tiba yang berlanjut dengan malam pertanda ada suatu ajakan atau seruan supaya manusia berhenti dari aktivitasnya untuk beristirahat dan mengembalikan kebugaran tubuh yang penuh dengan vitalitas. Tumbuh-tumbuhan serta berbagai macam hewan yang ada, bersama-sama merasakan pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah berhenti. Demikian juga keseimbangan alam terjaga oleh kuat kuasa-Nya yang maha dahsyat dari abad ke abad. Apabila kita mampu melihat dan merenungkan karya Tuhan yang sempurna itu, maka tidak ada kata lain selain hanya ucapan syukur untuk Tuhan yang maha akbar itu.
Namun dalam fakta kehidupan, ketika manusia dari hari ke sehari tenggelam dalam pemeliharaan-Nya secara rutin justru semakin tidak menyadari karya Tuhan yang sedang terjadi. Karena kenyamanan itulah, maka tanpa disadari seolah semua berjalan dengan sendirinya. Bukan saja tidak mengucap syukur, kadang kebablasan dengan mengomel seolah semua ke...selengkapnya » |
Allah adalah TUHAN yang maha baik, kesempurnaan-Nya terpancar pada mega moralitas yang tidak pernah berhenti mengatur kehidupan di bumi bahkan seluruh alam jagad raya ini. Tatkala manusia menjalani kehidupannya di atas muka bumi ini senantiasa ada di dalam karya Tuhan. Sinar matahari menerangi dan memberi energi kehidupan semua yang ada di atas bumi. Ketika petang tiba yang berlanjut dengan malam pertanda ada suatu ajakan atau seruan supaya manusia berhenti dari aktivitasnya untuk beristirahat dan mengembalikan kebugaran tubuh yang penuh dengan vitalitas. Tumbuh-tumbuhan serta berbagai macam hewan yang ada, bersama-sama merasakan pemeliharaan Tuhan yang tidak pernah berhenti. Demikian juga keseimbangan alam terjaga oleh kuat kuasa-Nya yang maha dahsyat dari abad ke abad. Apabila kita mampu melihat dan merenungkan karya Tuhan yang sempurna itu, maka tidak ada kata lain selain hanya ucapan syukur untuk Tuhan yang maha akbar itu.
Namun dalam fakta kehidupan, ketika manusia dari hari ke sehari tenggelam dalam pemeliharaan-Nya secara rutin justru semakin tidak menyadari karya Tuhan yang sedang terjadi. Karena kenyamanan itulah, maka tanpa disadari seolah semua berjalan dengan sendirinya. Bukan saja tidak mengucap syukur, kadang kebablasan dengan mengomel seolah semua kebaikan Tuhan itu kurang baik untuk manusia. Israel, kurang lebihnya mengalami hal seperti itu setelah berangkat dari gunung Hor, berjalan menuju arah laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka mereka tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan [ayat 4]. Berjalan di tengah padang gersang dengan persediaan air yang terbatas serta makan roti mana yang itu terus, “membosankan!” Oleh karenanya mereka mengomel tidak ingat lagi akan penyertaan Tuhan yang dahsyat. Oleh karena itu Tuhan izinkan ular-ular tedung yang ganas memagut mereka yang menyebabkan banyak di antara mereka yang binasa. Kemudian mereka yang masih hidup, bertobat minta kepada Musa supaya Tuhan kembali menolong mereka. Dan oleh karena kasih kemurahan-Nya maka umat Israel akan selamat dari ular tedung asal mereka percaya kembali kepada TUHAN dengan cara memandang ular tembaga yang dibuat Musa oleh perintah TUHAN [ayat 8]. Umat Israel kembali mengalami kuasa TUHAN setelah sejenak mengalami persoalan besar.
Saudara kekasih Tuhan, ketika perjalanan hidup kita baik-baik saja kadang kita lupa akan kasih penyertaan Tuhan. Seolah semua berjalan dengan sendirinya, bahkan tanpa disadari kita sering juga mengeluh, mengomel ketika ada sedikit saja persoalan. Kita kurang sabar ketika sedang menghadapi kesulitan. Ucapan syukur jarang kita ucapkan, bahkan tidak pernah sama sekali. Tetapi Tuhan mengasihi kita dengan cara menegur dengan kejadian-kejadian yang menyakitkan supaya kita kembali percaya kepada-Nya. Caranya? Tuhan sudah ada dalam hidup kita, tinggal percaya saja. Jangan abaikan kasih Tuhan. Ya, tinggal percaya saja. Diibaratkan hatimu adalah keran air. Tinggal buka saja keran itu, maka air mengalir. Ketika saudara sedang mengalami persoalan berat: sakit penyakit, utang-piutang, kesulitan ekonomi, pekerjaan, dll., datang kepada Yesus dan tinggal percaya saja, maka kuasa Tuhan Yesus menolongmu.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|