Masihkah kita bergantung pada kekuatan kita sendiri? Ataukah segala sesuatu yang kita kerjakan bergantung kepada kuasa kekuatan yang ada pada Roh Kudus di dalam kita?
Hidup kekal adalah hidup yang diperlihatkan Yesus Kristus pada tingkat kemanusiaan. Dan ini adalah hidup yang sama yang diwujudkan di dalam tubuh fana kita, ketika kita mengalami lahir baru. Daya dan kuasa yang diwujudnyatakan di dalam Yesus akan diwujudkan di dalam diri kita karena suatu tindakan anugerah Allah yang berkuasa mutlak, bagian kita membuat keputusan yang menyeluruh dan efektif tentang dosa.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu....” - [Kisah Para Rasul 1:8] - bukan kuasa sebagai suatu pemberian dari Roh Kudus; kuasa itu adalah Roh Kudus. Hidup yang ada di dalam Yesus menjadi milik kita karena salib-Nya setelah kita membuat keputusan untuk disatukan dengan-Nya. Jika kita sulit memiliki relasi yang baik dengan Allah, itu lebih disebabkan kita menolak untuk membuat keputusan moral tentang dosa. Namun ketika kita membuat keputusan, kehidupan Allah segera memenuhi kita. Hidup kekal tidak ada hubungannya dengan waktu. Itu adalah hidup yang dijalani Yesus ketika Dia berada di bumi dan satu-satunya sumber kehidupan adalah Tuhan Yesus sendiri.
Hidup kekal adalah hidup yang diperlihatkan Yesus Kristus pada tingkat kemanusiaan. Dan ini adalah hidup yang sama yang diwujudkan di dalam tubuh fana kita, ketika kita mengalami lahir baru. Daya dan kuasa yang diwujudnyatakan di dalam Yesus akan diwujudkan di dalam diri kita karena suatu tindakan anugerah Allah yang berkuasa mutlak, bagian kita membuat keputusan yang menyeluruh dan efektif tentang dosa.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu....” - [Kisah Para Rasul 1:8] - bukan kuasa sebagai suatu pemberian dari Roh Kudus; kuasa itu adalah Roh Kudus. Hidup yang ada di dalam Yesus menjadi milik kita karena salib-Nya setelah kita membuat keputusan untuk disatukan dengan-Nya. Jika kita sulit memiliki relasi yang baik dengan Allah, itu lebih disebabkan kita menolak untuk membuat keputusan moral tentang dosa. Namun ketika kita membuat keputusan, kehidupan Allah segera memenuhi kita. Hidup kekal tidak ada hubungannya dengan waktu. Itu adalah hidup yang dijalani Yesus ketika Dia berada di bumi dan satu-satunya sumber kehidupan adalah Tuhan Yesus sendiri.
Upaya apapun untuk “bergantung” pada bagian terkecil dari kekuatan kita, hanya akan mengurangi kuasa hidup Yesus di dalam diri kita. Bahkan orang percaya yang terlemah pun dapat mengalami kuasa keilahian Anak Allah, jika ia bersedia “melepaskan diri” dari kekuatannya sendiri. Kita harus terus melepaskan diri dari kekuatan kita sendiri, maka secara perlahan tapi pasti kepenuhan hidup Allah yang agung akan menguasai kita, menembus setiap bagian diri kita. Selanjutnya kuasa itu “Roh Kudus” secara menyeluruh dan efektif bekerja di dalam kita dan orang-orang akan memperhatikan bahwa kita telah bersama-Nya.