Seorang mahasiswa mendapatkan tugas kuliah berupa tugas praktik untuk terjun langsung ke masyarakat guna mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Mahasiswa itu telah mempersiapkan tugas tersebut dengan baik, ia rajin membaca buku teori yang telah diajarkan. Namun ketika ia telah terjun langsung ke masyarakat, ia mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan teori ilmu yang telah didapat. Dan ia memahami satu hal bahwa praktik tidak semudah teori.
Ayat Firman Tuhan di dalam Markus 12:30-31 yaitu mengenai hukum kasih yang terucap langsung dari Tuhan Yesus. Kalimat “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu“. Merupakan suatu teori dengan standar yang tinggi, karena itu ialah hukum yang terutama. Sanggupkah kita sebagai manusia untuk mempraktikan teori tersebut?. Atau bahkan kita berpikir teori tersebut tidak bisa dilakukan.
Teladan yang telah Yesus berikan kepada kita menjadikan kita tahu bahwa Ia tidak mengucapkan kalimat tersebut hanya menjadi sebuah teori belaka. Yesus telah lebih dahulu melakukannya, jauh sebelum Ia me...selengkapnya »
Seorang mahasiswa mendapatkan tugas kuliah berupa tugas praktik untuk terjun langsung ke masyarakat guna mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari. Mahasiswa itu telah mempersiapkan tugas tersebut dengan baik, ia rajin membaca buku teori yang telah diajarkan. Namun ketika ia telah terjun langsung ke masyarakat, ia mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan teori ilmu yang telah didapat. Dan ia memahami satu hal bahwa praktik tidak semudah teori.
Ayat Firman Tuhan di dalam Markus 12:30-31 yaitu mengenai hukum kasih yang terucap langsung dari Tuhan Yesus. Kalimat “kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu“. Merupakan suatu teori dengan standar yang tinggi, karena itu ialah hukum yang terutama. Sanggupkah kita sebagai manusia untuk mempraktikan teori tersebut?. Atau bahkan kita berpikir teori tersebut tidak bisa dilakukan.
Teladan yang telah Yesus berikan kepada kita menjadikan kita tahu bahwa Ia tidak mengucapkan kalimat tersebut hanya menjadi sebuah teori belaka. Yesus telah lebih dahulu melakukannya, jauh sebelum Ia memerintahkan manusia untuk melakukannya. Ia membuktikan bahwa Ia mengasihi Allah Bapa dengan seluruh yang Ia miliki dan bahkan nyawa-Nya pun diberikan. Ia rela merendahkan diri-Nya menjadi serupa dengan manusia dan menanggung dosa penderitaan manusia. Contoh nyata inilah yang menjadikan teori itu bukan tidak mungkin untuk diprakktikan.
Janganlah kita jadikan pernyataan bahwa ‘teori lebih mudah dibanding praktik’ menjadi alasan kita untuk tidak melakukan hukum yang terutama itu. Dan alasan tersebut hanya akan menegaskan keberdosaan kita yang tidak ingin mengasihi Allah. Jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang pandai dalam berteori Firman saja, namun kita juga harus berani praktik Firman.