|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Lengkapkanlah ibadah dengan menerapkan makna ibadah itu sendiri dalam seluruh sisi kehidupan kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memaknai Ibadah |
|
Memaknai Ibadah |
|
Senin, 25 September 2017 |
|
|
|
|
|
Memaknai Ibadah |
|
Yosua 24:14-24 |
|
|
|
|
|
|
Kata ibadah tentu sangat familier di telinga. Di gereja banyak kegiatan-kegiatan ibadah, bahkan setiap kita juga bisa beribadah secara pribadi melalui saat teduh pribadi atau keluarga di rumah. Aktivitas-aktivitas ibadah tersebut, baik secara bersama ataupun pribadi, merupakan upaya kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi tentunya upaya tersebut harus dimaknai secara benar dalam praktik hidup keseharian.
Yosua pernah menyampaikan tantangan kepada bangsa Israel yang akan menempati tanah perjanjian yang telah direbut dan telah dibagi-bagi kepada setiap suku untuk ditinggali. Sebelum mereka menempati dan mengusahakan tanah yang telah diperoleh, Yosua menyampaikan ‘ceramahnya’ di hadapan bangsa itu agar mereka terus berkomitmen beribadah kepada Tuhan. Makna apa yang bisa kita peroleh dari ibadah?
Pertama, Ibadah adalah mengabdi kepada Tuhan [ayat 16-18]. Dalam kata ‘avodah’ [ibadah] terkandung makna mengabdi. Bangsa Israel mengakui bahwa Tuhan telah membebaskan dan menyertai, oleh sebab itu mereka berjanji hanya mengabdi kepada-Nya. Ibadah bukan sekadar hadir di kegiatan ibadah, tetapi juga sikap hidup yang...selengkapnya » |
Kata ibadah tentu sangat familier di telinga. Di gereja banyak kegiatan-kegiatan ibadah, bahkan setiap kita juga bisa beribadah secara pribadi melalui saat teduh pribadi atau keluarga di rumah. Aktivitas-aktivitas ibadah tersebut, baik secara bersama ataupun pribadi, merupakan upaya kita mendekatkan diri kepada Tuhan. Tetapi tentunya upaya tersebut harus dimaknai secara benar dalam praktik hidup keseharian.
Yosua pernah menyampaikan tantangan kepada bangsa Israel yang akan menempati tanah perjanjian yang telah direbut dan telah dibagi-bagi kepada setiap suku untuk ditinggali. Sebelum mereka menempati dan mengusahakan tanah yang telah diperoleh, Yosua menyampaikan ‘ceramahnya’ di hadapan bangsa itu agar mereka terus berkomitmen beribadah kepada Tuhan. Makna apa yang bisa kita peroleh dari ibadah?
Pertama, Ibadah adalah mengabdi kepada Tuhan [ayat 16-18]. Dalam kata ‘avodah’ [ibadah] terkandung makna mengabdi. Bangsa Israel mengakui bahwa Tuhan telah membebaskan dan menyertai, oleh sebab itu mereka berjanji hanya mengabdi kepada-Nya. Ibadah bukan sekadar hadir di kegiatan ibadah, tetapi juga sikap hidup yang mengabdi kepada Tuhan. Artinya melalui ibadah kita diingatkan bahwa seluruh hidup adalah pengabdian kepada-Nya. Karena itu apapun yang kita lakukan dan kerjakan di tengah keluarga, studi, pekerjaan atau bisnis, pelayanan, dsb harus dilandasi dengan sikap mengabdi kepada Tuhan.
Kedua, Ibadah dimaknai dengan takut akan Tuhan atau sikap menghormati Tuhan [ayat 14]. Ibadah bukan sekedar sikap khidmat saat beribadah, tetapi hendaknya sikap takut akan Tuhan itu meresap dan merasuk dalam seluruh aspek hidup kita. Perkataan, perbuatan, sikap dan perilaku dalam keseharian menunjukkan sikap menghormati Tuhan dengan hidup dalam kebenaran. Melalui ibadah biarlah hidup kita terus diubahkan dan semakin disempurnakan.
Ketiga, Ibadah dimaknai dengan mendengarkan firman dan mencondongkan hati kepada Tuhan [ayat 23-24]. Ibadah yang dikerjakan harus membawa kita semakin taat dan patuh kepada firman Tuhan. Rajin Ibadah tanpa ada ketaatan, itu akan hanya mempertegas kemunafikan kita di hadapan Tuhan.
Ibadah bukan sekedar hadir di gereja dan mengikuti rangkaian liturgi secara khidmat, tetapi hendaknya makna ibadah itu meresap dan merasuk dalam seluruh aspek hidup kita. Jika tidak, maka hidup kita bagaikan ayam bakar yang bumbunya tidak terasa meresap sampai ke dalam daging, tentu akan terasa hambar dan kurang enak untuk dinikmati.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|