|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Keberhasilan hidup kita ditentukan oleh setiap pilihan kita saat ini. Apa yang kita pilih, yang kekal ataukah yang fana?
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Memburu Harta Kekal |
|
Memburu Harta Kekal |
|
Kamis, 06 April 2017 |
|
|
|
|
|
Memburu Harta Kekal |
|
Filipi 3:7-11 |
|
|
|
|
|
|
Seekor kucing persia sengaja di lepas oleh sang pemilik. Kucing itu keluar rumah dengan bebasnya, bahkan sang pemilik mulai jarang memberinya makan. Kebetulan ada seorang tetangga yang suka memberi makan setiap kucing yang datang ke rumahnya sehingga banyak kucing liar yang datang ke rumah itu, termasuk si kucing persia. Karena kucing itu merasa nyaman, makanan selalu tersedia, dan tidak ada yang mengusik, maka kucing itu mulai jarang pulang ke rumah si pemilik. Bahkan kucing itu tidur di bawah tumpukan kayu. Sampai akhirnya kucing itu tidak pernah pulang lagi ke rumah pemiliknya karena telah menemukan kebutuhan dan kesenangannya.
Cerita tadi menggambarkan hidup manusia pada umumnya. Ketika menjalani kehidupan di dunia ini acapkali pikiran manusia tertuju kepada apa yang dinamakan kesenangan dunia sebab itulah yang dunia tawarkan. Itu bisa kita lihat dalam gerak kehidupan manusia di mana mata terus tertuju kepada segala kemewahan dunia. Akibatnya lupa memelihara hidup kerohaniannya. Lupa akan Allah, Sang Pemberi Hidup.
Belum lagi teknologi yang terus berkembang membuat segala fasilitas yang ditawarkan oleh dunia u...selengkapnya » |
Seekor kucing persia sengaja di lepas oleh sang pemilik. Kucing itu keluar rumah dengan bebasnya, bahkan sang pemilik mulai jarang memberinya makan. Kebetulan ada seorang tetangga yang suka memberi makan setiap kucing yang datang ke rumahnya sehingga banyak kucing liar yang datang ke rumah itu, termasuk si kucing persia. Karena kucing itu merasa nyaman, makanan selalu tersedia, dan tidak ada yang mengusik, maka kucing itu mulai jarang pulang ke rumah si pemilik. Bahkan kucing itu tidur di bawah tumpukan kayu. Sampai akhirnya kucing itu tidak pernah pulang lagi ke rumah pemiliknya karena telah menemukan kebutuhan dan kesenangannya.
Cerita tadi menggambarkan hidup manusia pada umumnya. Ketika menjalani kehidupan di dunia ini acapkali pikiran manusia tertuju kepada apa yang dinamakan kesenangan dunia sebab itulah yang dunia tawarkan. Itu bisa kita lihat dalam gerak kehidupan manusia di mana mata terus tertuju kepada segala kemewahan dunia. Akibatnya lupa memelihara hidup kerohaniannya. Lupa akan Allah, Sang Pemberi Hidup.
Belum lagi teknologi yang terus berkembang membuat segala fasilitas yang ditawarkan oleh dunia untuk kesenangan hidup manusia semakin beragam. Hal ini pun membuat manusia tidak mudah menghindarinya karena semuanya itu terpampang setiap hari di depan mata manusia. Apalagi dengan kecanggihan teknologi dan kemajuan yang dicapai telah membuat manusia merasakan kenyamanan hidup dan selalu ingin untuk menikmatinya.
Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang percaya? Apakah kita juga harus hanyut dalam kemewahan dan kenikmatan hidup yang ditawarkan oleh dunia sehingga akhirnya menjadi yang lupa diri?
Nats bacaan hari ini hendaknya membuat kita waspada dan tersadar dari pola hidup yang salah [jika telah menjalaninya selama ini]. Paulus menegaskan bahwa pengenalannya akan Kristus jauh melebihi segala sesuatu yang ada di dunia ini. Paulus mengingatkan kita dengan sebuah kebenaran yang luar biasa dalam Filipi 3:7, “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.” Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani memang harus diperhatikan. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah penting, tetapi yang lebih penting dan yang paling utama adalah mengenal Dia lebih dalam agar hidup serupa dengan Kristus sehingga kita memperolah kebangkitan bersama Dia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|