|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan ada kekuatiran dalam hidup, jadikan Tuhan sebagai prioritas hidup kita. Karena Dia akan menepati setiap janji-janji-Nya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengapa Kuatir |
|
Mengapa Kuatir |
|
Sabtu, 26 Januari 2019 |
|
|
|
|
|
Mengapa Kuatir |
|
Matius 6:25 |
|
|
|
|
|
|
Merencanakan hari esok adalah memanfaatkan waktu dengan baik, tetapi mengkuatirkan hari esok adalah membuang-buang waktu. Kekuatiran adalah hal yang sering dialami oleh setiap orang. Terkadang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan kita dapat membuat kita mengalami kekuatiran.
Firman Allah berkata bahwa kekuatiran akan hidup adalah ciri-ciri seseorang yang tidak mengenal Allah [Mat 6:32]. Mengapa? dengan cara bagaimanapun setiap orang pasti mengalami bahwa ia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan mungkin tanpa disadari ia akan melakukan dengan cara sendiri dan menggeser prioritasnya kepada Tuhan. Jika kita melihat halaman pertama buku telepon, kita akan menemukan nomor-nomor telepon jika kita sedang dalam keadaan terdesak. Disitu tertulis: Dinas Kebakaran hubungi 113, Ambulan 118; Polisi 110 dll. Di urutan yang mana Yesus kita tempatkan? Saat seseorang mengalami salah satu masalah seperti itu, pastilah langkah pertama yang ditempuhnya adalah menghubungi nomor-nomor itu.
Demikian pula dengan kehidup...selengkapnya » |
Merencanakan hari esok adalah memanfaatkan waktu dengan baik, tetapi mengkuatirkan hari esok adalah membuang-buang waktu. Kekuatiran adalah hal yang sering dialami oleh setiap orang. Terkadang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan kita dapat membuat kita mengalami kekuatiran.
Firman Allah berkata bahwa kekuatiran akan hidup adalah ciri-ciri seseorang yang tidak mengenal Allah [Mat 6:32]. Mengapa? dengan cara bagaimanapun setiap orang pasti mengalami bahwa ia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan mungkin tanpa disadari ia akan melakukan dengan cara sendiri dan menggeser prioritasnya kepada Tuhan. Jika kita melihat halaman pertama buku telepon, kita akan menemukan nomor-nomor telepon jika kita sedang dalam keadaan terdesak. Disitu tertulis: Dinas Kebakaran hubungi 113, Ambulan 118; Polisi 110 dll. Di urutan yang mana Yesus kita tempatkan? Saat seseorang mengalami salah satu masalah seperti itu, pastilah langkah pertama yang ditempuhnya adalah menghubungi nomor-nomor itu.
Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai orang percaya. Ketika kita membutuhkan sesuatu yang mendesak, siapakah yang kita hubungi? Secara jujur langkah pertama kita adalah kita bukan lari kepada Tuhan, atau kita menghubungi nomor-nomor tertentu yang menurut kita mampu menolong kita? Ada banyak hal tanpa kita menyadarinya kita telah menggeser posisi Allah dengan perkara-perkara lainnya.
Apa yang sebenarnya menjadi prioritas utama kita? Orang, benda, cita-cita dan keinginan yang lain, semua berlomba untuk dipriotitaskan. Salah satu dari hal-hal tersebut dapat menggeser Tuhan dari tempat pertama jika kita tidak secara aktif memberi tempat pertama kepada Dia dalam setiap bidang kehidupan. Secara medis kekuatiran akan berakibat merusak kesehatan, membuat cara berpikir didominasi kekuatiran, dan mengurangi rasa bergantung kepada Allah. ’Jangan kamu kuatir akan hidupmu!’ Itu yang menjadi janji Allah kepada kita jika kita memprioritaskan Dia di tempat paling utama.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|