|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hendaklah kata-katamu jangan hambar. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mulut Yang Membawa Berkat ! |
|
Mulut Yang Membawa Berkat ! |
|
Selasa, 21 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Mulut Yang Membawa Berkat ! |
|
Ibrani 13:15 |
|
|
|
|
|
|
Seorang nenek, di usianya yang semakin bertambah, begitu setia beribadah kepada Tuhan. Sang nenek terus berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah sekalipun keadaan hujan atau panas dan tubuh tuanya juga seringkali mengalami kesakitan. Ia tidak melupakan hari Minggu untuk tetap beribadah karena sang nenek berpikir bahwa saat beribadah, ia sedang bertemu dengan Tuhannya. Tetangga yang melihat apa yang dilakukan nenek tersebut begitu tertarik. Sampai suatu ketika tetangga nenek tersebut yang awalnya tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akhirnya menjadi percaya karena melihat kehidupan sang nenek.
Seringkali kita berpikir kalau menjadi berkat berarti kita harus mengeluarkan rupiah dari dompet atau dari saku kita. Tidak salah memang, namun melalui kehidupan ini kita bisa menjadi berkat kepada atau lewat siapa saja tanpa kita sadari. Contoh kisah nenek di atas namun lebih khusus lagi melalui bibir mulut kita bisa memberkati orang lain. Penulis surat Ibrani mengingatkan supaya kita mempunyai ucapan bibir yang memuliakan Allah. Tentu orang yang mendengar kita memuji-muji dan memuliakan Allah karena kebaikannya akan senang mendengarkannya. Contoh Paulus dan Silas sekalipun di penjara [KPR 16:25]. Ucapan syukur yang kita keluarkan dari bibi...selengkapnya » |
Seorang nenek, di usianya yang semakin bertambah, begitu setia beribadah kepada Tuhan. Sang nenek terus berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan melalui ibadah sekalipun keadaan hujan atau panas dan tubuh tuanya juga seringkali mengalami kesakitan. Ia tidak melupakan hari Minggu untuk tetap beribadah karena sang nenek berpikir bahwa saat beribadah, ia sedang bertemu dengan Tuhannya. Tetangga yang melihat apa yang dilakukan nenek tersebut begitu tertarik. Sampai suatu ketika tetangga nenek tersebut yang awalnya tidak mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akhirnya menjadi percaya karena melihat kehidupan sang nenek.
Seringkali kita berpikir kalau menjadi berkat berarti kita harus mengeluarkan rupiah dari dompet atau dari saku kita. Tidak salah memang, namun melalui kehidupan ini kita bisa menjadi berkat kepada atau lewat siapa saja tanpa kita sadari. Contoh kisah nenek di atas namun lebih khusus lagi melalui bibir mulut kita bisa memberkati orang lain. Penulis surat Ibrani mengingatkan supaya kita mempunyai ucapan bibir yang memuliakan Allah. Tentu orang yang mendengar kita memuji-muji dan memuliakan Allah karena kebaikannya akan senang mendengarkannya. Contoh Paulus dan Silas sekalipun di penjara [KPR 16:25]. Ucapan syukur yang kita keluarkan dari bibir mulut kita sekalipun menghadapi masalah dan tantangannya, tentu akan membuat orang lain mendapatkan semangat baru dalam kehidupan ini. Saat kita belajar mengucap syukur melalui bibir mulut ini, tidak saja memperkenankan hati Tuhan [1 Tesalonika 5:18], tetapi juga membuat orang yang mendengarnya mendapatkan harapan baru.
Mari kita bawa hidup ini, khususnya melalui perkataan kita, menjadi berkat bagi orang lain. Sehingga seperti perintah Tuhan supaya Abraham diberkati dan menjadi berkat, demikianlah juga kita menikmati berkat Abraham dalam kehidupan kita ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|