Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.’
Kata Maria: ’Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Lukas 1:37-38
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.’
Kata Maria: ’Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Seringkali kita mendengar orang Kristen berkata: ’Tidak ada yang mustahil bagi Allah.’ Seolah-olah kata-kata itu dapat diucapkan dengan mudah. Ya, memang tidak ada yang membantah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk melakukan perkara yang ajaib. Tapi yang sering menjadi masalah adalah apakah kita mau melakukan sesuatu yang diminta oleh Allah supaya perkara yang ajaib itu terjadi?
Salah satu pelajaran penting dari peristiwa Natal adalah ketaatan Maria terhadap kehendak Allah. Allah berkehendak untuk ’meminjam’ rahim Maria untuk mengandung bayi Yesus. Sungguh ini tidak mudah bagi Maria yang adalah seorang perawan dan dalam status bertunangan dengan seorang pria. Yang dipinjam bukan sekedar harta kepunyaan [kendaraan, rumah atau yan...selengkapnya »
Natal dan Nilai Kehambaan
Lukas 1:37-38
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.’
Kata Maria: ’Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.’ Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Seringkali kita mendengar orang Kristen berkata: ’Tidak ada yang mustahil bagi Allah.’ Seolah-olah kata-kata itu dapat diucapkan dengan mudah. Ya, memang tidak ada yang membantah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk melakukan perkara yang ajaib. Tapi yang sering menjadi masalah adalah apakah kita mau melakukan sesuatu yang diminta oleh Allah supaya perkara yang ajaib itu terjadi?
Salah satu pelajaran penting dari peristiwa Natal adalah ketaatan Maria terhadap kehendak Allah. Allah berkehendak untuk ’meminjam’ rahim Maria untuk mengandung bayi Yesus. Sungguh ini tidak mudah bagi Maria yang adalah seorang perawan dan dalam status bertunangan dengan seorang pria. Yang dipinjam bukan sekedar harta kepunyaan [kendaraan, rumah atau yang lainnya]. Tapi yang dipinjam adalah hidupnya sendiri. Risiko dan pengorbanan yang harus ditanggungnya sangat besar.
Maria memandang dirinya sebagai hamba Tuhan, yang siap untuk melaksanakan apa yang menjadi perintah Tuhan. Seorang hamba tidak memikirkan dirinya sendiri, yang dia pikirkan hanyalah mewujudkan apa yang menjadi kehendak tuannya. Maria tahu bahwa kehendak Tuhan, yaitu lahirnya Sang Juru selamat dunia, adalah jauh lebih penting daripada kepentingannya pribadinya. Dia lebih mengutamakan kehendak Allah daripada kenyamanan dirinya sendiri. Maria adalah figur seorang hamba yang sejati.
Maria memberikan teladan kepada kita tentang kehambaan, yaitu: mengutamakan kehendak Tuhan di atas kepentingan pribadi kita. Kita seringnya lebih mengutamakan kepentingan pribadi kita, bahkan melebihi kehendak Tuhan. Kita harus belajar mengutamakan kehendak Tuhan di atas kepentingan pribadi kita.
Melakukan sesuatu yang ajaib bukanlah hal yang sukar bagi Allah. Tapi seringkali kitalah yang tidak mau melakukan apa yang Allah perintahkan. Melalui momen Natal ini marilah kita belajar taat kepada kehendak Allah.