|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Penyertaan-Nya adalah sumber kekuatan kita.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Nazar Yakub : Jika Engkau Besertaku |
|
Nazar Yakub : Jika Engkau Besertaku |
|
Sabtu, 23 September 2017 |
|
|
|
|
|
Nazar Yakub : Jika Engkau Besertaku |
|
Kejadian 28:20 |
|
|
|
|
|
|
Di awal Tahun Ajaran baru sekolah, kita menyaksikan bahwa mungkin kita melakukannya. Di jenjang pendidikan Play Group dan TK, orangtua mengantar, menunggui dan kembali membawa pulang anak-anak mereka. Di jenjang SD, SMP, SMA bahkan sampai di Perguruan Tinggi, orangtua mengantar dan menjemput mereka. Beberapa orangtua tidak tega melepas anak-anaknya studi atau bekerja ke luar kota bahkan ke luar negeri. Banyak pertanyaan “bagaimana...” memenuhi hati mereka. Bagaimana kalau anak-anak salah bergaul? Bagaimana kalau anak-anak sakit? Bagaimana kalau anak-anak diganggu orang jahat? Tetapi ada juga orangtua yang dengan tenang melepas anak-anak mereka dengan alasan supaya anak-anak belajar mandiri, tentunya dengan seabreg bekal mengenai hal-hal yang mungkin anak-anak hadapi.
Yakub dan Ribka juga mengalami hal yang sama ketika mereka harus berpisah. Hukum rimba masih berlaku zaman itu, siapa kuat dialah yang menang. Perjalanan tidak secepat dan seaman sekarang, belum ada mobil, bus, kereta api atau pesawat. Sewaktu-waktu Yakub bisa terancam bahaya, diserang binatang buas, berjumpa dengan gerombolan perampok. Yakub adalah “anak mami” yang selama ini ia merasa aman tinggal di kemah bersama Ribka ibunya. Pasti ketakutan menghantui Yakub. Takut tersesat, takut dikeja...selengkapnya » |
Di awal Tahun Ajaran baru sekolah, kita menyaksikan bahwa mungkin kita melakukannya. Di jenjang pendidikan Play Group dan TK, orangtua mengantar, menunggui dan kembali membawa pulang anak-anak mereka. Di jenjang SD, SMP, SMA bahkan sampai di Perguruan Tinggi, orangtua mengantar dan menjemput mereka. Beberapa orangtua tidak tega melepas anak-anaknya studi atau bekerja ke luar kota bahkan ke luar negeri. Banyak pertanyaan “bagaimana...” memenuhi hati mereka. Bagaimana kalau anak-anak salah bergaul? Bagaimana kalau anak-anak sakit? Bagaimana kalau anak-anak diganggu orang jahat? Tetapi ada juga orangtua yang dengan tenang melepas anak-anak mereka dengan alasan supaya anak-anak belajar mandiri, tentunya dengan seabreg bekal mengenai hal-hal yang mungkin anak-anak hadapi.
Yakub dan Ribka juga mengalami hal yang sama ketika mereka harus berpisah. Hukum rimba masih berlaku zaman itu, siapa kuat dialah yang menang. Perjalanan tidak secepat dan seaman sekarang, belum ada mobil, bus, kereta api atau pesawat. Sewaktu-waktu Yakub bisa terancam bahaya, diserang binatang buas, berjumpa dengan gerombolan perampok. Yakub adalah “anak mami” yang selama ini ia merasa aman tinggal di kemah bersama Ribka ibunya. Pasti ketakutan menghantui Yakub. Takut tersesat, takut dikejar Esau, kakaknya yang akan membunuhnya, takut serangan binatang buas, takut bertemu orang-orang jahat, dsb. Namun Allah Abraham dan Ishak adalah Allah Perjanjian, Dia tidak pernah lupa atau ingkar janji. Dalam ketakutan seperti itulah Yakub memperoleh penggenapan janji Allah yang luar biasa. Seruan nazar Yakub, ”Jika Engkau menyertai aku...” dijawab oleh Allah. Selama dalam perjalanan dan perantauan, Allah menyertai Yakub sehingga ia dapat kembali ke kemah orangtuanya dalam berkat Tuhan yang melimpah. Ia juga dapat kembali berdamai dengan Esau, kakaknya.
Mungkin anda sedang dalam ketakutan menghadapi perjalanan hidup ini. Ingatlah, kita tidak pernah sendiri. Serahkan kekhawatiran anda kepada Tuhan [Mazmur 55:23]. Allah yang setia senantiasa menyertai kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|