|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga [ Matius 6:14 ] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pengampunan Dalam Derita |
|
Pengampunan Dalam Derita |
|
Sabtu, 04 Mei 2019 |
|
|
|
|
|
Pengampunan Dalam Derita |
|
Lukas 23:34 a |
|
|
|
|
|
|
Yusuf tidak disukai oleh saudara-saudaranya, mereka iri sehingga mereka melakukan perbuatan yang mecelakakan Yusuf. Ketika Yusuf menengok kakak-kakaknya di padang penggembalaan domba, mereka memasukkan Yusuf ke dalam sumur kering dan menjual kepada orang Ismail. Yusuf menjadi budak dan difitnah sehingga dimasukkan dalam penjara. Selama tiga belas tahun dia menderita karena perbuatan saudara-saudaranya. Tetapi Yusuf tidak dendam dan membalas dengan kejahatan. Ketika dia menjadi penguasa di Mesir dan saudara-saudaranya sujud kepadanya, semestinya saat itulah dia bisa membalas perbuatan jahat mereka. Yusuf tidak melakukan hal itu, tetapi memberi tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Yusuf melepaskan pengampunan di tengah penderitaannya.
Yesus yang tidak berdosa, dicambuk dengan cambuk berduri, mahkota duri dikenakan di kepala-Nya, diludahi, dipukul, dihina dan disalib. Dia sangat menderita, tetapi tidak dendam dan mengampuni perbuatan mereka yang telah menyiksa-Nya. Dalam penderitaan, Dia tidak mengutuk atau membalas mereka, tetapi melepaskan pengampunan. Dia juga mohon agar Bapa mengampuni mereka, karena mereka tidak tahu apa yang telah diperbuatnya. Yesus tidak ingin Allah murka dan menuntut pembalasan, karena pembalasan adalah bagian Allah [Roma 12:19...selengkapnya » |
Yusuf tidak disukai oleh saudara-saudaranya, mereka iri sehingga mereka melakukan perbuatan yang mecelakakan Yusuf. Ketika Yusuf menengok kakak-kakaknya di padang penggembalaan domba, mereka memasukkan Yusuf ke dalam sumur kering dan menjual kepada orang Ismail. Yusuf menjadi budak dan difitnah sehingga dimasukkan dalam penjara. Selama tiga belas tahun dia menderita karena perbuatan saudara-saudaranya. Tetapi Yusuf tidak dendam dan membalas dengan kejahatan. Ketika dia menjadi penguasa di Mesir dan saudara-saudaranya sujud kepadanya, semestinya saat itulah dia bisa membalas perbuatan jahat mereka. Yusuf tidak melakukan hal itu, tetapi memberi tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Yusuf melepaskan pengampunan di tengah penderitaannya.
Yesus yang tidak berdosa, dicambuk dengan cambuk berduri, mahkota duri dikenakan di kepala-Nya, diludahi, dipukul, dihina dan disalib. Dia sangat menderita, tetapi tidak dendam dan mengampuni perbuatan mereka yang telah menyiksa-Nya. Dalam penderitaan, Dia tidak mengutuk atau membalas mereka, tetapi melepaskan pengampunan. Dia juga mohon agar Bapa mengampuni mereka, karena mereka tidak tahu apa yang telah diperbuatnya. Yesus tidak ingin Allah murka dan menuntut pembalasan, karena pembalasan adalah bagian Allah [Roma 12:19]. Yesus tidak ingin mereka yang telah menyiksa & menyalibkan Dia mengalami penderitaan seperti diri-Nya, karena Dia sangat mengasihi manusia.
Bila saat ini kita sedang menderita karena perbuatan orang yang kita kasihi, suami, isteri, anak, sahabat, rekan sekerja atau sepelayanan, apakah yang kita lakukan ? Apakah kita dendam dan ingin melakukan pembalasan yang setimpal ? Belajarlah dari Yesus walaupun sakit hati dan menderita bisa melepaskan pengampunan. Dan mohon agar Allah tidak menuntut pembalasan supaya mereka tidak mengalami penderitaan. Apabila hal itu terjadi maka hati kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera, karena Bapa juga akan mengampuni kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|