|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hidup dalam kebenaran adalah awal hidup yang berkualitas. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pribadi Yang Berkualitas |
|
Pribadi Yang Berkualitas |
|
Kamis, 26 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Pribadi Yang Berkualitas |
|
Efesus 4:13-15 |
|
|
|
|
|
|
Pagi itu, ketika saya sedang mencuci mobil, dikejutkan dengan seekor burung kenari yang tiba-tiba hinggap di atas kap mobil. Secara reflek saya mengusir burung itu. Eh... burung itu tidak mau terbang, tetapi malah berjalan di atas mobil. Saat saya mau menangkapnya, ia tidak berusaha terbang, justru berlari kecil sedikit menghindar dari tangan saya. Setelah menangkapnya, saya menanyakan ke tetangga apakah ada yang kehilangan burung kenari. Karena tidak ada yang merasa kehilangan, maka burung itu saya pelihara.
Selang satu minggu, sepulang doa pagi, tetangga memanggil saya sambil berteriak, ”Pak, ternyata burungnya bagus!” Lalu saya balik bertanya, ”Kok bisa, Pak?” Dia menjawab, ”Dari tadi saya mendengar berkicau keras, nyaring, dan bagus. Itu berati burung kualitas baik, Pak.“
Percakapan tersebut memperlihatkan sebuah penilaian tentang kualitas. Tetangga saya bisa berkata burung itu berkualitas karena memiliki kelebihan, mutu, dan juga keindahan yang dapat dirasakan pihak lain. Demikian juga kita sebagai orang percaya, hidup kita akan menjadi berkat bagi orang lain karena kualitas hidup kita. Dalam baca...selengkapnya » |
Pagi itu, ketika saya sedang mencuci mobil, dikejutkan dengan seekor burung kenari yang tiba-tiba hinggap di atas kap mobil. Secara reflek saya mengusir burung itu. Eh... burung itu tidak mau terbang, tetapi malah berjalan di atas mobil. Saat saya mau menangkapnya, ia tidak berusaha terbang, justru berlari kecil sedikit menghindar dari tangan saya. Setelah menangkapnya, saya menanyakan ke tetangga apakah ada yang kehilangan burung kenari. Karena tidak ada yang merasa kehilangan, maka burung itu saya pelihara.
Selang satu minggu, sepulang doa pagi, tetangga memanggil saya sambil berteriak, ”Pak, ternyata burungnya bagus!” Lalu saya balik bertanya, ”Kok bisa, Pak?” Dia menjawab, ”Dari tadi saya mendengar berkicau keras, nyaring, dan bagus. Itu berati burung kualitas baik, Pak.“
Percakapan tersebut memperlihatkan sebuah penilaian tentang kualitas. Tetangga saya bisa berkata burung itu berkualitas karena memiliki kelebihan, mutu, dan juga keindahan yang dapat dirasakan pihak lain. Demikian juga kita sebagai orang percaya, hidup kita akan menjadi berkat bagi orang lain karena kualitas hidup kita. Dalam bacaan nats hari ini, Rasul Paulus mengajar kita bagaimana hidup berkualitas sebagai orang percaya. Pribadi yang berkualitas adalah: pertama, apabila mempunyai kedekatan hubungan pribadi yang mendalam dengan Tuhan [ay. 13]. Karena kalau ada hubungan dekat dengan Allah, kita akan memiliki ketahanan hidup saat menghadapi permasalahan, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh gelombang kehidupan [ay. 14]. Kedua, memiliki kedewasaan dan kematangan dalam menjalani kehidupan. Pribadi yang dewasa dan matang dalam berpikir dan menjalani kehidupan akan bertindak hati-hati, penuh kesabaran, tidak mudah menyerah saat dalam pencobaan dan selalu berusaha untuk kebaikan. Sehingga tidak mudah jatuh saat dalam pencobaan hidup [ay. 14]. Ketiga, hidup berpegang pada kebenaran [ay. 15]. Kita dikatakan pribadi yang berkualitas jika dalam hidup sehari-hari mampu menampilkan kebenaran dalam segala hal. Tanda bahwa kita hidup dalam kebenaran dapat kita lihat dalam Yesaya 32:17 dikatakan, “Dimana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya.” Maksudnya, jika kita hidup dalam kebenaran di situ akan ada ketenangan dan ketentraman dalam diri kita dan orang lain. Pertanyaannya, sudahkah kita memiliki pribadi yang berkualitas? Mari kita bersama-sama berusaha menjadi pribadi yang berkualitas agar hidup kita menjadi berkat dan berkenan di hati Tuhan. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|