|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kepada siapa kita mencari perlindungan? Temukanlah secara pribadi. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Siapa Tempat Perlindunganmu? |
|
Siapa Tempat Perlindunganmu? |
|
Selasa, 01 Mei 2018 |
|
|
|
|
|
Siapa Tempat Perlindunganmu? |
|
Mazmur 62:1-9 |
|
|
|
|
|
|
Ketika tinggal di Bandung, ada sebuah tempat wisata kuliner di kawasan Lembang yang cukup menarik bagi saya. Bukan sekedar karena makanannya yang lezat menggoyang lidah, tetapi juga menyuguhkan suasana alami yang hening, fresh, dan berhawa sejuk. Di sana mata kita dimanjakan dengan hijaunya pepohonan, indahnya penataan saung-saung dan lampu-lampu obor. Ornamen-ornamen tradisional semakin menambah kentalnya suasana pedesaan nan asri. Konsep mendekatkan diri ke alam yang ditampilkan telah menarik banyak pengunjung sehingga menjadikan tempat itu sebagai salah satu tujuan favorit pecinta kuliner. Ya, di tengah-tengah hiruk pikuknya perkotaan, padatnya jadwal bisnis dan pekerjaan, bahkan permasalahan dan tekanan hidup, setiap orang mendambakan suasana yang tenang dan segar untuk meluruhkan segala kesesakan hidup; menemukan kelegaan bagi jiwa. Tidak heran jika tempat-tempat wisata yang berkonsep ‘back to nature’ [kembali ke alam] selalu dipenuhi pengunjung, khususnya di waktu liburan.
Berbicara tentang kelegaan bagi jiwa, Daud telah menemukan tempat yang paling memberi ketenangan saat mengalami gundah gulana karena beratnya deraan pergumulan. Ada orang-orang yang merancangkan kejahatan kepadanya. Mereka berusaha menjatuhkan dan meremukkannya. Berusaha merebut kedudu...selengkapnya » |
Ketika tinggal di Bandung, ada sebuah tempat wisata kuliner di kawasan Lembang yang cukup menarik bagi saya. Bukan sekedar karena makanannya yang lezat menggoyang lidah, tetapi juga menyuguhkan suasana alami yang hening, fresh, dan berhawa sejuk. Di sana mata kita dimanjakan dengan hijaunya pepohonan, indahnya penataan saung-saung dan lampu-lampu obor. Ornamen-ornamen tradisional semakin menambah kentalnya suasana pedesaan nan asri. Konsep mendekatkan diri ke alam yang ditampilkan telah menarik banyak pengunjung sehingga menjadikan tempat itu sebagai salah satu tujuan favorit pecinta kuliner. Ya, di tengah-tengah hiruk pikuknya perkotaan, padatnya jadwal bisnis dan pekerjaan, bahkan permasalahan dan tekanan hidup, setiap orang mendambakan suasana yang tenang dan segar untuk meluruhkan segala kesesakan hidup; menemukan kelegaan bagi jiwa. Tidak heran jika tempat-tempat wisata yang berkonsep ‘back to nature’ [kembali ke alam] selalu dipenuhi pengunjung, khususnya di waktu liburan.
Berbicara tentang kelegaan bagi jiwa, Daud telah menemukan tempat yang paling memberi ketenangan saat mengalami gundah gulana karena beratnya deraan pergumulan. Ada orang-orang yang merancangkan kejahatan kepadanya. Mereka berusaha menjatuhkan dan meremukkannya. Berusaha merebut kedudukannya. Fitnahan dan dusta disebar untuk merusak nama baiknya supaya Daud jatuh dan terhempas. Di depan Daud mereka tersenyum dan memberkati, tetapi hati mereka dipenuhi kutuk dan rencana jahat. Mereka bagai musuh dalam selimut.
Daud merasa terancam; kehilangan rasa aman. Hatinya merasa tidak tenang. Dia membutuhkan ‘gunung batu’ tempat perlindungan yang aman. Dia membutuhkan ‘kota benteng’ tempat pertahanan yang tenang. Dia mendambakan keselamatan dalam kondisi kritis hidupnya. Ke mana Daud mencarinya? Pada siapa Daud menemukannya? Ya, dia mencari dan menemukan keselamatannya dalam Allah, sumber pengharapannya. Kepada-Nya, Daud mempercayakan hidupnya. Di dalam Dia, Daud mendapat perlindungan sehingga jiwanya tetap aman dan tenang. Oleh-Nya, Daud tetap kuat, tidak goyah meskipun diterpa badai nan menggelora.
Saat jiwa kita mengalami gundah gulana; saat pikiran kita disesaki ketakutan dan kegetiran; saat hati kita resah penuh dengan ketidak tenangan; saat pandangan kita gelap pekat sepertinya tidak ada jalan selamat; saat hidup kita bagaikan telur di ujung tanduk dan nyaris jatuh remuk; Kepada siapa kita datang? Ke mana kita mencari perlindungan? Siapa yang kita percaya dan harapkan? Seharusnya jawabannya adalah Allah di dalam Yesus Kristus, dan bukan yang lain. Hanya Dia satu-satunya!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|