|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Milikilah mata iman supaya dapat melihat yangtidak terlihat.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tak Melihat Namun Percaya |
|
Tak Melihat Namun Percaya |
|
Rabu, 18 April 2018 |
|
|
|
|
|
Tak Melihat Namun Percaya |
|
Yohanes 20:29 |
|
|
|
|
|
|
Mengapa Tuhan Yesus tidak langsung naik ke Surga ? Mengapa harus menunggu di bumi selama 40 hari ? Salah satu alasannya adalah membuktikan bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit dan hidup [Kis 1:3]. Berulangkali Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sehingga mereka benar-benar percaya sepenuh hati dan tidak meragukan kebangkitan-Nya.
Soren Kierkegaard membagi prilaku manusia ke dalam 3 tingkatan. Pertama, Aesthetic yaitu orang yang melakukan sesuatu hal berdasarkan apa yang dia suka. Tingkat ini bicara soal perasaan nyaman. Kedua, rasional yaitu menilai sesuatu berdasarkan masuk akal atau tidak, benar atau salah. Sesuatu akan dilakukan kalau masuk akal dan benar. Ketiga, iman kehendak Tuhan yang menjadi prioritas. Merasa nyaman itu perlu, bertindak rasional juga dibutuhkan. Tetapi ada satu hal yang tidak boleh diabaikan, yaitu kehendak Tuhan.
Tomas adalah salah satu murid Yesus yang sulit percaya karena ia tidak melihat sendiri kebangkitan Yesus. Mungkin Tomas sangat kecewa. Perasaannya tergoncang melihat melih...selengkapnya » |
Mengapa Tuhan Yesus tidak langsung naik ke Surga ? Mengapa harus menunggu di bumi selama 40 hari ? Salah satu alasannya adalah membuktikan bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit dan hidup [Kis 1:3]. Berulangkali Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sehingga mereka benar-benar percaya sepenuh hati dan tidak meragukan kebangkitan-Nya.
Soren Kierkegaard membagi prilaku manusia ke dalam 3 tingkatan. Pertama, Aesthetic yaitu orang yang melakukan sesuatu hal berdasarkan apa yang dia suka. Tingkat ini bicara soal perasaan nyaman. Kedua, rasional yaitu menilai sesuatu berdasarkan masuk akal atau tidak, benar atau salah. Sesuatu akan dilakukan kalau masuk akal dan benar. Ketiga, iman kehendak Tuhan yang menjadi prioritas. Merasa nyaman itu perlu, bertindak rasional juga dibutuhkan. Tetapi ada satu hal yang tidak boleh diabaikan, yaitu kehendak Tuhan.
Tomas adalah salah satu murid Yesus yang sulit percaya karena ia tidak melihat sendiri kebangkitan Yesus. Mungkin Tomas sangat kecewa. Perasaannya tergoncang melihat melihat Yesus di tangkap, diadili, disiksa, digantung di kayu salib sampai mati. Tomas berpikir dengan logikanya sendiri, sehingga dia menolak saat murid-murid lain memberi kesaksian bahwa mereka melihat Yesus bangkit.
Banyak peristiwa dalam hidup kita yang bisa menggoncang perasaan. Kita bisa hilang pengharapan. Pikiran tidak mampu melihat kemungkinan-kemungkinan yang dapat Allah lakukan. Ketika dukacita, masalah berat menimpa, kita bersikap dan bertindak sebatas perasaan dan logika saja. Tuhan Yesus menegur Tomas: “Berbahagialah orang yang tidak melihat tetapi percaya.” Kita harus memiliki sikap berdasarkan pertimbangan iman. Iman melampaui perasaan dan logika manusia karena iman bersumber dari Firman Tuhan, Dengan iman yang teguh kita akan menjadi orang yang berbahagia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|