|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah melangkah maju dalam mengiring Yesus walau jatuh bangu kita alami. Karena tidak ada gagal permanen bagi orang percaya |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Debora Fong |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Teruji Melalui Ujian & Penderitaan |
|
Teruji Melalui Ujian & Penderitaan |
|
Jumat, 30 Agustus 2019 |
|
|
|
|
|
Teruji Melalui Ujian & Penderitaan |
|
Kisah Para Rasul 12:24-25 |
|
|
|
|
|
|
Karakter kehambaan merupakan syarat utama mengikut Kristus. Seperti diungkapkan Hellen Keller, “Karakter tidak dapat dibangun dengan mudah dengan diam saja. Hanya melalui pengalaman ujian dan penderitaan maka jiwa dapat dikuatkan, visi dapat diperjelas, ambisi dapat semakin baik, dan keberhasilan dapat diraih.”
Yohanes Markus punya pengalaman senang-bangga, pahit-getir dan mangkir sebagai pembantu rasul Paulus karena bergabung dalam perjalanan misi pertama Paulus dan Barnabas [Kisah Rasul 12:24-25; 13:4-14:28]. Sekaligus merupakan pengalaman pertama pelayanan keluar dari kota Yerusalem. Yohanes Markus artinya Allah menunjukkan kasih karunia-Nya. Nama Latin “Mancus” berarti bercacat. Ada tafsiran: “orang muda yang lari telanjang di Getsemani, ketika Yesus ditangkap”. Ibunya bernama Maria; berasal satu keluarga dari Barnabas, orang kaya dari suku Lewi [Kisah Rasul.4:36-37, Kolose 4:10]. Upper Room tempat Perjamuan terakhir Yesus dan murid-murid-Nya diperkirakan milik ayah Markus.
Awalnya semua tugas dil...selengkapnya » |
Karakter kehambaan merupakan syarat utama mengikut Kristus. Seperti diungkapkan Hellen Keller, “Karakter tidak dapat dibangun dengan mudah dengan diam saja. Hanya melalui pengalaman ujian dan penderitaan maka jiwa dapat dikuatkan, visi dapat diperjelas, ambisi dapat semakin baik, dan keberhasilan dapat diraih.”
Yohanes Markus punya pengalaman senang-bangga, pahit-getir dan mangkir sebagai pembantu rasul Paulus karena bergabung dalam perjalanan misi pertama Paulus dan Barnabas [Kisah Rasul 12:24-25; 13:4-14:28]. Sekaligus merupakan pengalaman pertama pelayanan keluar dari kota Yerusalem. Yohanes Markus artinya Allah menunjukkan kasih karunia-Nya. Nama Latin “Mancus” berarti bercacat. Ada tafsiran: “orang muda yang lari telanjang di Getsemani, ketika Yesus ditangkap”. Ibunya bernama Maria; berasal satu keluarga dari Barnabas, orang kaya dari suku Lewi [Kisah Rasul.4:36-37, Kolose 4:10]. Upper Room tempat Perjamuan terakhir Yesus dan murid-murid-Nya diperkirakan milik ayah Markus.
Awalnya semua tugas dilaksanakan dengan baik. Tetapi ketika mengalami penderitaan dan kesulitan pada zaman itu komitmennya memasuki tahap sulit, berat & melelahkan. Saat diperlukan Paulus dia tidak muncul. Di Pergamus ia pulang ke Yerusalem alias desersi/mangkir. Paulus tidak mau mengambil resiko sehingga timbul ‘gap’ atau ‘perselisihan yang tajam. Kemangkiran inilah menciptakan penghalang antara Paulus dan Barnabas.
Markus membuktikan dirinya kembali dalam pelayanan & Paulus kembali mempercayainya. Kepercayaan Paulus itu dapat kita lihat dalam Filemon 1:23-25; 2Timotius 4:11; Kolose 4:10 “Salam ..... dan dari Markus, kemenakan Barnabas”. Chuck Swindoll, “Tidak pernah ada kata terlambat untuk mulai melakukan apa yang benar.” Karyanya sebagai Penulis Injil Markus, ditujukan kepada orang Romawi. Ditulis sekitar th. 65 M setelah kematian Rasul Petrus dan Pendiri Gereja di Aleksandria. Injil Markus sering disebut Injil Petrus karena gaya penulisannya ‘nada Petrus’. Kesamaan dalam gaya penulisannya bisa terjadi karena memang hubungan pemuridan yang dekat, bagaikan Bapa dan anak rohani 1Petrus 5:13.
Dalam pengiringan hidup kita kepada Kristus mungkin kita sempat mengalami jatuh-bangun, maju-mundur namun teruslah melangkah jangan berhenti. Karena TIDAK ADA KEGAGALAN PERMANEN BAGI KITA ORANG PERCAYA. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|