|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Marilah kita tetap berkomitmen pada natur kita sebagai satu tubuh Kristus supaya kita tetap bersatu. Dengan demikian kita menjadi kesaksian yang indah bagi masyarakat di sekitar kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tetap Bersatu |
|
Tetap Bersatu |
|
Jumat, 13 Oktober 2017 |
|
|
|
|
|
Tetap Bersatu |
|
1 Korintus 1:10-13 |
|
|
|
|
|
|
“The Beatles menjadi sangat independen. Setiap orang dari mereka merasa bebas. Suatu malam Ringgo Starr menyambangi John dan ia bilang ingin keluar. George Harrison adalah orang berikutnya dan kemudian John. Paul McCartney adalah satu-satunya orang yang berusaha untuk menyatukan The Beatles. Namun tiga lainnya berpikir bahwa dia mempertahankan The Beatles sebagai bandnya. Mereka merasa The Beatles adalah bandnya Paul, dan mereka tidak suka itu.” Itulah sepenggal cuplikan wawancara yang dilakukan oleh Huffington Post pada Yoko Ono, istri John Lennon, pada tahun 1987 silam tentang penyebab bubarnya The Beatles di tahun 1970.
Perselisihan [ketegangan] bisa menyebabkan anggota sebuah organisasi, perkumpulan ataupun komunitas berjalan sendiri-sendiri dan menginginkan kebebasan. Tidak lagi mau terikat dan komit pada kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui bersama. Jika sudah ada pada titik itu, maka perpisahan tidak akan terelakan. Sulit rasanya untuk menyatukan kembali. ‘Bubar jalan’ biasanya yang akan menjadi satu-satunya pilihan.
Rasul Paulus menasihati jemaat Korintus untuk tetap seia sekata, erat bersat...selengkapnya » |
“The Beatles menjadi sangat independen. Setiap orang dari mereka merasa bebas. Suatu malam Ringgo Starr menyambangi John dan ia bilang ingin keluar. George Harrison adalah orang berikutnya dan kemudian John. Paul McCartney adalah satu-satunya orang yang berusaha untuk menyatukan The Beatles. Namun tiga lainnya berpikir bahwa dia mempertahankan The Beatles sebagai bandnya. Mereka merasa The Beatles adalah bandnya Paul, dan mereka tidak suka itu.” Itulah sepenggal cuplikan wawancara yang dilakukan oleh Huffington Post pada Yoko Ono, istri John Lennon, pada tahun 1987 silam tentang penyebab bubarnya The Beatles di tahun 1970.
Perselisihan [ketegangan] bisa menyebabkan anggota sebuah organisasi, perkumpulan ataupun komunitas berjalan sendiri-sendiri dan menginginkan kebebasan. Tidak lagi mau terikat dan komit pada kesepakatan yang telah dibuat dan disetujui bersama. Jika sudah ada pada titik itu, maka perpisahan tidak akan terelakan. Sulit rasanya untuk menyatukan kembali. ‘Bubar jalan’ biasanya yang akan menjadi satu-satunya pilihan.
Rasul Paulus menasihati jemaat Korintus untuk tetap seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir. Ia menasihatkan seperti itu karena melihat potensi perpecahan yang mengancam jemaat tersebut karena terjadi perselisihan yang menimbulkan ketegangan di antara jemaat. Mereka mempertahankan ‘ego’ kelompok masing-masing. Ada kelompok Paulus, kelompok Apolos, kelompok Petrus, dan bahkan menyatakan diri sebagai kelompok Kristus. Masing-masing menyatakan diri sebagai kelompok yang terhebat. Saudara seiman di luar kelompok mereka dipandang sebagai orang lain; orang luar. Paulus berusaha menyatukan mereka kembali dengan menegaskan natur dari gereja [jemaat] adalah satu tubuh Kristus dan setiap anggota memiliki peran dan fungsi yang berbeda untuk saling melengkapi dan membangun. Setiap keberadaan anggota jemaat diakui dan peran masing-masing diperlukan untuk berkontribusi.
Kita perlu belajar dari jemaat Korintus untuk tidak mengkotak-kotakan diri dalam kelompok A, kelompok B, kelompok C dan seterusnya. Kita semua adalah satu di dalam Kristus. Kita juga harus belajar dari masa-masa sulit yang pernah dialami oleh gereja kita beberapa tahun yang silam. Kita patut bersyukur jika kita bisa melewatinya. Kita harus meredam ‘ego’ dan selalu mengutamakan Kristus. Kita harus terus merajut kesatuan di antara kita dengan tetap seia sekata, erat bersatu dan sehati sepikir di dalam Kristus. Saat ini yang seharusnya menjadi fokus kita adalah bagaimana kita berkontribusi sesuai peran dan fungsi kita guna pembangunan tubuh Kristus yang semakin dewasa dan berdampak.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|