|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
’Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tulus dan Cerdik |
|
Tulus dan Cerdik |
|
Minggu, 20 Oktober 2019 |
|
|
|
|
|
Tulus dan Cerdik |
|
Matius 10:16 |
|
|
|
|
|
|
Tulus dan Cerdik
Matius 10:16
’Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
’Seperti domba di tengah serigala’ merupakan sebuah kiasan untuk menggambarkan keberadaan orang Kristen sebagai saksi Kristus di tengah dunia ini. Tentu akan muncul pertanyaan: bagaimana mungkin seekor domba bisa hidup dan bertahan di tengah kumpulan serigala? Jawabnya: bisa, karena alasan berikut ini:
Pertama, kita harus pahami bahwa yang mengutus kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Kalau hal itu akan membuat kita celaka pasti Dia tidak akan menyuruh kita untuk pergi. Tuhan tidak ingin membawa kita kepada kehancuran.
Kedua, Dia tahu bahwa kita akan bisa bertahan di tengah lingkungan seperti ini. Dia sudah membekali kita dengan kesanggupan untuk bertahan, yaitu ketulusan dan kecerdikan. Ketulusan atau kemurnian hati merupakan karakter yang harus dimiliki oleh setiap murid Kristus. Ini merupaka...selengkapnya » |
Tulus dan Cerdik
Matius 10:16
’Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
’Seperti domba di tengah serigala’ merupakan sebuah kiasan untuk menggambarkan keberadaan orang Kristen sebagai saksi Kristus di tengah dunia ini. Tentu akan muncul pertanyaan: bagaimana mungkin seekor domba bisa hidup dan bertahan di tengah kumpulan serigala? Jawabnya: bisa, karena alasan berikut ini:
Pertama, kita harus pahami bahwa yang mengutus kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Kalau hal itu akan membuat kita celaka pasti Dia tidak akan menyuruh kita untuk pergi. Tuhan tidak ingin membawa kita kepada kehancuran.
Kedua, Dia tahu bahwa kita akan bisa bertahan di tengah lingkungan seperti ini. Dia sudah membekali kita dengan kesanggupan untuk bertahan, yaitu ketulusan dan kecerdikan. Ketulusan atau kemurnian hati merupakan karakter yang harus dimiliki oleh setiap murid Kristus. Ini merupakan karakter dasar dalam hubungan kita baik dengan Tuhan maupun dengan sesama. Dengan karakter itu kita bisa tetap mengasihi orang-orang yang memusuhi kita. Sedangan kecerdikan atau hikmat adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Dunia ini merupakan lingkungan hidup yang keras. Kita berhadapan dengan sistem-sistem yang tidak ramah terhadap iman Kristen, bahkan terhadap kebenaran. Kekristenan dimusuhi dimana-mana, sehingga orang yang mau hidup lurus di hadapan Tuhan akan berhadapan dengan sistem dunia ini. Oleh karena itu setiap murid Kristus harus menggunakan hikmat agar bisa bertahan di tengah dunia ini, sambil memberikan kesaksian kepada dunia ini tentang kebenaran yang sejati dari Allah.
Ketiga, Tuhan adalah Gembala yang baik [Mazmur 23]. Dia adalah Gembala yang memimpin perjalanan hidup kita. Bahkan ketika kita harus melewati lembah kekelaman dan dalam keadaan bahaya, Dia selalu ada bersama kita. Dia selalu melindungi kita dengan gada-Nya yang kuat. Bahkan Dia menyediakan hidangan bagi kita di hadapan lawan kita.
Kiranya Tuhan memberkati kita dan memakai kita menjadi saksi-Nya di tengah dunia ini.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|