|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Seorang yang mengisi hari hidupnya dengan segala kesibukan untuk menikmati kesenangan dunia, tetapi tidak pernah mencari Tuhan, tidak akan pernah menemukan-Nya. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Gunawan Laksmana |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Waspada Terhadap Cara Hidup Yang Gegabah Dan Ceroboh |
|
Waspada Terhadap Cara Hidup Yang Gegabah Dan Ceroboh |
|
Jumat, 03 November 2017 |
|
|
|
|
|
Waspada Terhadap Cara Hidup Yang Gegabah Dan Ceroboh |
|
Lukas 12:16-21 |
|
|
|
|
|
|
Tujuan hidup orang percaya adalah Tuhan dan Kerajaan-Nya. Dalam realitas dijumpai orang-orang yang hidup tanpa tujuan. Hidup tanpa tujuan adalah hidup yang tidak berkualitas. Tuhan Yesus memberi contoh cara hidup seperti ini dalam perikop di atas. Seorang yang mengisi hidupnya dengan segala kesibukan, tetapi tidak pernah/tidak serius mencari Tuhan. Dari sudut pandang dunia mereka dianggap sebagai orang yang cerdas dan sukses. Tetapi Tuhan Yesus menyebut nya sebagai orang bodoh, gegabah dan ceroboh. Bagi kebanyakan manusia duniawi cara hidup seperti ini dianggap sebagai pola hidup standar, dan dijadikan sebagai tujuan atau alasan hidup yang normal dan wajar. Orientasi berpikirnya hanya sebatas hari ini, sekarang dan di bumi ini.
Proyeksi dan urusan hidupnya hanya berputar-putar pada hal-hal berikut: sekolah, berkarir, membentuk keluarga, melengkapi hidup dengan fasilitas fisik, menikmati wisata, hobi dan berbagai kesenangan duniawi. Mencari kehormatan dan nilai diri melalui kekayaan, penampilan, gelar pendidikan, pangkat, kekuasaan dan popularitas. Memanjakan keinginan dagingnya dengan makan, minum dan seks. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan hal-hal tersebut sepanjang tidak membelenggu hidupnya dan tidak membuat seseorang tenggelam dalam berbagai aktivitas yan...selengkapnya » |
Tujuan hidup orang percaya adalah Tuhan dan Kerajaan-Nya. Dalam realitas dijumpai orang-orang yang hidup tanpa tujuan. Hidup tanpa tujuan adalah hidup yang tidak berkualitas. Tuhan Yesus memberi contoh cara hidup seperti ini dalam perikop di atas. Seorang yang mengisi hidupnya dengan segala kesibukan, tetapi tidak pernah/tidak serius mencari Tuhan. Dari sudut pandang dunia mereka dianggap sebagai orang yang cerdas dan sukses. Tetapi Tuhan Yesus menyebut nya sebagai orang bodoh, gegabah dan ceroboh. Bagi kebanyakan manusia duniawi cara hidup seperti ini dianggap sebagai pola hidup standar, dan dijadikan sebagai tujuan atau alasan hidup yang normal dan wajar. Orientasi berpikirnya hanya sebatas hari ini, sekarang dan di bumi ini.
Proyeksi dan urusan hidupnya hanya berputar-putar pada hal-hal berikut: sekolah, berkarir, membentuk keluarga, melengkapi hidup dengan fasilitas fisik, menikmati wisata, hobi dan berbagai kesenangan duniawi. Mencari kehormatan dan nilai diri melalui kekayaan, penampilan, gelar pendidikan, pangkat, kekuasaan dan popularitas. Memanjakan keinginan dagingnya dengan makan, minum dan seks. Sebetulnya tidak ada yang salah dengan hal-hal tersebut sepanjang tidak membelenggu hidupnya dan tidak membuat seseorang tenggelam dalam berbagai aktivitas yang menyita sebagian besar waktunya serta melalaikan kebutuhan mencari Tuhan secara benar. Firman Tuhan menyebutnya sebagai orang bodoh, tidak kaya dihadapan Tuhan dan dapat bermuara pada kebinasaan.
Pola hidup yang salah ini akan sangat membahayakan nasib kekalnya, kesibukan dengan kesenangan-kesenangan dunia akan seperti candu yang mengikat sampai tidak bisa melepaskan diri. Padahal perjalanan waktu hidup ini singkat dan ada batasnya, usia semakin senja, kesehatan semakin rapuh, sampai tidak ada kesempatan lagi untuk merubahnya [Ibrani 12:16-17]. Hal ini adalah keadaan yang sangat dahsyat dan mengerikan.
Untuk menghindari cara hidup ceroboh kita harus menghayati peringatan Tuhan Yesus: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu [Lukas 12:15]. Kumpulkanlah bagimu harta di sorga [Matius 5:20]. Dan juga nasihat rasul Paulus: Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup [berkebiasaan], janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu [kesempatan singkat] yang masih ada [Efesus 5:15-16].
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|