|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Orang percaya harus sedini mungkin serius mengubah pola pikir dan irama hidup supaya bisa menyenangkan hati Bapa. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Gunawan Laksmana |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Waspada Terhadap Pikiran Iblis |
|
Waspada Terhadap Pikiran Iblis |
|
Jumat, 15 Februari 2019 |
|
|
|
|
|
Waspada Terhadap Pikiran Iblis |
|
Matius 16:21-26 |
|
|
|
|
|
|
Tuhan Yesus menegur Petrus pada saat dia menghalangi perjalanan Yesus ke Jerusalem untuk menuntaskan misi Bapa menyelamatkan manusia. Adalah rancangan Bapa untuk Yesus menderita dan mati di kayu salib guna menebus dosa manusia. Dikatakan bahwa pikiran iblis telah menyusup ke dalam pikiran Petrus. Pikiran murid-murid Yesus adalah ingin menjadikan Yesus sebagai pembebas bagi kerajaan Israel dari penjajahan bangsa Roma. Tentunya juga supaya bangsa Yahudi bisa hidup nyaman, terpenuhi kebutuhan jasmani. [Kisah Rasul 1:6]
Pada dasarnya pikiran iblis adalah semua pola pikiran yang mengarah pada tidak tergenapinya kehendak dan rancangan Bapa. Celakanya dalam praktek kehidupan sehari-hari orang percaya pikiran tersebut sering dianggap wajar-wajar saja. Beberapa contoh yang harus diwaspadai yaitu: Pertama,.Pikiran menyederhanakan makna anugerah keselamatan. Keselamatan dianggap sebagai hal yang murah dan mudah. Asal percaya pasti selamat dan mati masuk surga, padahal percaya yang dikenakan hanya sekedar pengakuan akali tentang identitas dan riwayat Yesus. Seharusnya sebagaimana Abraham, percaya atau iman adalah tindakan penyerahan kepada dan melakukan kehendak pribadi yang dipercayai, yaitu kehendak Bapa. Kedua, Pikiran yang menekankan/focus pada pemenuhan kebutuhan jasmani...selengkapnya » |
Tuhan Yesus menegur Petrus pada saat dia menghalangi perjalanan Yesus ke Jerusalem untuk menuntaskan misi Bapa menyelamatkan manusia. Adalah rancangan Bapa untuk Yesus menderita dan mati di kayu salib guna menebus dosa manusia. Dikatakan bahwa pikiran iblis telah menyusup ke dalam pikiran Petrus. Pikiran murid-murid Yesus adalah ingin menjadikan Yesus sebagai pembebas bagi kerajaan Israel dari penjajahan bangsa Roma. Tentunya juga supaya bangsa Yahudi bisa hidup nyaman, terpenuhi kebutuhan jasmani. [Kisah Rasul 1:6]
Pada dasarnya pikiran iblis adalah semua pola pikiran yang mengarah pada tidak tergenapinya kehendak dan rancangan Bapa. Celakanya dalam praktek kehidupan sehari-hari orang percaya pikiran tersebut sering dianggap wajar-wajar saja. Beberapa contoh yang harus diwaspadai yaitu: Pertama,.Pikiran menyederhanakan makna anugerah keselamatan. Keselamatan dianggap sebagai hal yang murah dan mudah. Asal percaya pasti selamat dan mati masuk surga, padahal percaya yang dikenakan hanya sekedar pengakuan akali tentang identitas dan riwayat Yesus. Seharusnya sebagaimana Abraham, percaya atau iman adalah tindakan penyerahan kepada dan melakukan kehendak pribadi yang dipercayai, yaitu kehendak Bapa. Kedua, Pikiran yang menekankan/focus pada pemenuhan kebutuhan jasmani dan materialism, yang dikenal sebagai teologi kemakmuran [jasmani]. Hal ini sangat bertentangan dengan Kebenaran Injil yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, yang mengatakan “kumpulkan bagimu harta di surga” [Matius 6:19-20]. Ketiga. Pikiran bahwa orang percaya cukup menjadi orang bermoral baik, santun, beradab, tidak melanggar hukum. Padahal Injil mengajarkan: Orang percaya harus sempurna seperti Bapa, serupa dengan Yesus [Matius 5:48, Roma 8:29-30]. Mengalami perubahan pola pikir dan karakter, hidup kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya, yaitu mengenakan kodrat ilahi [Efesus 1:4, Ibrani 12:10]. Juga pikiran bahwa kita tidak bisa sempurna karena bukan malaikat, sedangkanl Tuhan sudah menganugerahkan fasilitas keselamatan/sarana supaya kita bias bertumbuh sempurna seperti Yesus. Untuk itu kita harus berjuang serius, tekun dan nekad mencari Tuhan dan mengikuti tuntunan Roh Kudus [Matius 6 : 33]. Keempat, Pikiran yang membawa kita mengikuti irama hidup dunia, yaitu hidup hanya untuk menyenangkan diri sendiri, egois. Firman Tuhan mengingatkan bahwa kita adalah makhluk ciptaan dan umat tebusan, yang telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar. Maka orang percaya harus hidup hanya untuk Tuhan [I Korintus 6:19-20, I Korintus 10:31, II Korintus 5:15].
Contoh pikiran-pikiran salah tersebut akan disenangi oleh iblis, namun dibenci oleh Bapa karena meleset dari sasaran yang dikehendaki-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|