|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sesungguhnya Tuhan menunggu kita untuk kembali kepada kasih mula-mula, mari kita meresponinya!
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Waspadai Gejalanya ! |
|
Waspadai Gejalanya ! |
|
Senin, 04 Maret 2019 |
|
|
|
|
|
Waspadai Gejalanya ! |
|
Wahyu 2:4-5 |
|
|
|
|
|
|
Dalam dunia medis, dikenal suatu istilah yang disebut “demam”. Demam sebenarnya adalah signal yang dimunculkan oleh tubuh, yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita [penyakit], yang perlu mendapatkan penanganan/pengobatan. Jika tidak, maka orang yang bersangkutan akan mengalami penyakit yang semakin kronis bahkan bisa menimbulkan kematian. Dalam dunia rohani, seringkali ada gejala-gejala yang menandakan bahwa seseorang itu sedang “sakit” akibat meninggalkan kasih yang mula-mula. Jika seseorang tidak peka dengan ciri-ciri atau gejala ini, maka akan mengakibatkan “kematian rohani” yang membawa kepada kebinasaan.Sebagai orang percaya kita mesti mewaspadai gejala atau ciri-ciri, dimana keadaan kita sedang dalam keadaan “meninggalkan kasih mula-mula”. Apa saja ciri-ciri seseorang sudah mulai meninggalkan kasih mula-mula: Pertama, Orientasi melayani sebagai hamba Tuhan, maupun jemaat sudah mulai beralih dari motivasi untuk kemuliaan Tuhan menjadi kemuliaan bagi diri sendiri. Ketika suatu pelayanan didasarkan untuk kepentingan dan pengakuan akan dirinya, maka otomatis seseorang tersebut tidak lagi melayani berdasarkan kasih mula-mula, melainkan berdasarkan keinginan daging untuk memuaskan hawa nafsunya [bd. 1 Tim 6:5]. Kedua, Mulai meninggalkan hubungan pribadi dengan Allah. Ditandai mulai berkurangnya jam doa, bahkan lebih banyak tidak ...selengkapnya » |
Dalam dunia medis, dikenal suatu istilah yang disebut “demam”. Demam sebenarnya adalah signal yang dimunculkan oleh tubuh, yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita [penyakit], yang perlu mendapatkan penanganan/pengobatan. Jika tidak, maka orang yang bersangkutan akan mengalami penyakit yang semakin kronis bahkan bisa menimbulkan kematian. Dalam dunia rohani, seringkali ada gejala-gejala yang menandakan bahwa seseorang itu sedang “sakit” akibat meninggalkan kasih yang mula-mula. Jika seseorang tidak peka dengan ciri-ciri atau gejala ini, maka akan mengakibatkan “kematian rohani” yang membawa kepada kebinasaan.Sebagai orang percaya kita mesti mewaspadai gejala atau ciri-ciri, dimana keadaan kita sedang dalam keadaan “meninggalkan kasih mula-mula”. Apa saja ciri-ciri seseorang sudah mulai meninggalkan kasih mula-mula: Pertama, Orientasi melayani sebagai hamba Tuhan, maupun jemaat sudah mulai beralih dari motivasi untuk kemuliaan Tuhan menjadi kemuliaan bagi diri sendiri. Ketika suatu pelayanan didasarkan untuk kepentingan dan pengakuan akan dirinya, maka otomatis seseorang tersebut tidak lagi melayani berdasarkan kasih mula-mula, melainkan berdasarkan keinginan daging untuk memuaskan hawa nafsunya [bd. 1 Tim 6:5]. Kedua, Mulai meninggalkan hubungan pribadi dengan Allah. Ditandai mulai berkurangnya jam doa, bahkan lebih banyak tidak berdoa. Tidak lagi semangat untuk menyembah dan memuji Tuhan. Ketiga, Mudah menyimpan kepahitan dalam hatinya. Dalam hubungan berkomunitas, baik dalam keluarga, pelayanan, maupun pekerjaan dan usaha sangat rentan terjadi konflik; yang entah itu disebabkan oleh perbedaan pendapat ataupun perkataan yang saling menyinggung satu dengan yang lainnya. Jika seseorang sudah kehilangan kasih mula-mula, maka orang tersebut akan sangat mudah sekali menyimpan sakit hati yang menyebabkan kepahitan. Jika hal ini dibiarkan, maka yang terjadi adalah kekeringan rohani yang akan menyebabkan seseorang tersebut meninggalkan pelayanan dan hidup jauh dari Tuhan. Keempat, Seseorang yang kehilangan kasih mula-mula, sangat sulit untuk memberi atau menolong orang lain.. Dia hanya peduli dengan dirinya sendiri. Akibatnya fungsi sebagai agen Allah dalam menghasilkan buah/jiwa tidak akan tercapai, sebab tidak ada kasih kepada orang lain dalam dirinya.
Oleh karena itu, sebagai orang percaya, kita mesti peka dengan situasi tersebut, sadar dan kemudian mengambil komitmen untuk kembali kepada kasih mula-mula. Bagaimana cara supaya kita bisa kembali kepada kasih mula-mula:Pertama, Bertobat! Inilah yang disampaikan Yohanes sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan kepadanya. Berbalik dari kejatuhan kita dan segera kembali kepada Tuhan [bd. 1 Yoh 1:9]. Kedua, Lakukan kembali apa yang pernah kita lakukan! Apa yang pernah kita lakukan dulu; seperti suka mencari wajah Tuhan, bersekutu dengan Tuhan, berkomunikasi dengan Tuhan melalui jam-jam doa yang teratur, menyembah Tuhan dan merasakan hadirat-Nya, membaca dan merenungkan serta melakukan firman Tuhan, mengasihi orang-orang dan memiliki kemurahan hati dalam memberi. yang semuanya itu kita lakukan karena didorong oleh kobaran api kasih yang ada dalam hati kita, yang tidak dapat dipadamkan oleh apapun. Intinya segala sesuatu yang kita lakukan hanya untuk menyenangkan hati-Nya, karena kita mengasihi-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|