|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan memampukan setiap orang yang mau mengaku dosa, bertobat dan kembali pada Allah |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Widodo Gunawan |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tuhan Pengasih Penyayang Dan Lembut Hatinya |
|
Tuhan Pengasih Penyayang Dan Lembut Hatinya |
|
Sabtu, 18 Agustus 2018 |
|
|
|
|
|
Tuhan Pengasih Penyayang Dan Lembut Hatinya |
|
Nahum 1:7 |
|
|
|
|
|
|
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: ’Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang balikkan.’Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: ’Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.’Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukan...selengkapnya » |
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: ’Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang balikkan.’Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: ’Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.’Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya. [Yunus 3:4-10]
Dalam peristiwa di atas sebelum melaksanakan hukuman, Allah memperingatkan mereka yang akan dihukum melalui Yunus. Jadi kalau Allah memperingatkan kita melalui Komcil atau kotbah di gereja, atau waktu saat teduh, atau melalui orang lain yang dipakai Tuhan, dan kita tahu bahwa kita berbuat dosa, menyesal dan bertobatlah. Allah tidak pernah menolak orang yang menyesali dosanya. Sekalipun kita merasa bahwa kita sudah sangat jauh dari Tuhan, dosa kita sangat besar, tetapi sesungguhnya Ia tidak pernah berlambat-lambat untuk mendengar seruan umat-Nya. Tuhan maha pengasih, penyayang, dan lembut hatinya. Selalu mengampuni orang yang mengakui dosanya dan minta ampun kesalahannya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|