|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
‘Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, ....’ [Efesus 3:18] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hati Yang Lembut |
|
Hati Yang Lembut |
|
Rabu, 30 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Hati Yang Lembut |
|
Roma 2:4 |
|
|
|
|
|
|
Setiap mahluk hidup memiliki kemampuan untuk merespon setiap rangsangan dari luar dirinya. Perhatikan perkebunan pohon karet di daerah Ngaliyan. Batang pohonnya miring [condong] ke arah yang sama. Ada yang menyatakan hal itu terjadi karena ketika pohon karet ditanam dalam jarak yang relatif dekat, maka ia akan berusaha mencari dan menemukan sinar matahari. Sehingga condongnya ke arah mana ia mendapatkan banyak sinar matahari. Coba juga perhatikan seekor anjing ketika ia dipegang dan dibelai-belai oleh pemiliknya, maka ia akan bermanja-manja dengan menggerak-gerakkan ekornya, membaringkan badannya dan menyambut ungkapan sayang dan perhatiaan dari tuannya. Dan tentunya yang paling sempurna adalah manusia. Manusia diberikan kemampuan merespon lebih dari mahluk yang lain.
Tetapi sayangnya tidak semua manusia bisa merespon dengan baik kekayaan kemurahan, kesabaran, dan kelapangan hati Allah. Ada pribadi-pribadi yang kurang peka bahkan tidak peka terhadap ungkapan kasih Allah. Buktinya, seperti yang dinyatakan oleh Paulus dalam nats bacaan hari ini. Meskipun mereka melihat kekuatan-Nya yang kekal dan keilahiaan-Nya yang nampak dalam segenap karya ciptaan-Nya, bahkan melalui penyataan Pribadi-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyatakan kasih secara sempurna, tetapi terny...selengkapnya » |
Setiap mahluk hidup memiliki kemampuan untuk merespon setiap rangsangan dari luar dirinya. Perhatikan perkebunan pohon karet di daerah Ngaliyan. Batang pohonnya miring [condong] ke arah yang sama. Ada yang menyatakan hal itu terjadi karena ketika pohon karet ditanam dalam jarak yang relatif dekat, maka ia akan berusaha mencari dan menemukan sinar matahari. Sehingga condongnya ke arah mana ia mendapatkan banyak sinar matahari. Coba juga perhatikan seekor anjing ketika ia dipegang dan dibelai-belai oleh pemiliknya, maka ia akan bermanja-manja dengan menggerak-gerakkan ekornya, membaringkan badannya dan menyambut ungkapan sayang dan perhatiaan dari tuannya. Dan tentunya yang paling sempurna adalah manusia. Manusia diberikan kemampuan merespon lebih dari mahluk yang lain.
Tetapi sayangnya tidak semua manusia bisa merespon dengan baik kekayaan kemurahan, kesabaran, dan kelapangan hati Allah. Ada pribadi-pribadi yang kurang peka bahkan tidak peka terhadap ungkapan kasih Allah. Buktinya, seperti yang dinyatakan oleh Paulus dalam nats bacaan hari ini. Meskipun mereka melihat kekuatan-Nya yang kekal dan keilahiaan-Nya yang nampak dalam segenap karya ciptaan-Nya, bahkan melalui penyataan Pribadi-Nya dalam diri Yesus Kristus yang menyatakan kasih secara sempurna, tetapi ternyata masih banyak yang mengingkari dan mengeraskan hati. Sehingga mereka terjerat dalam berbagai-bagai nafsu kejahatan dan menolak untuk bertobat.
Memang nats tersebut merupakan sebuah teguran yang ditujukan kepada mereka yang lebih memilih kejahatan daripada bertobat dan meninggalkan dosa. Secara posisi mereka adalah manusia duniawi yang menolak bertobat dan percaya Yesus. Jika seperti itu, apakah ayat tersebut sama sekali tidak berlaku kepada kita yang sudah percaya Yesus? Tentu saja tidak! Ayat tersebut tentu juga menjadi sebuah peringatan bagi kita, segenap umat Tuhan. Jangan sampai kita memiliki sifat dan sikap yang sama dengan mereka. Jangan sampai kita mengeraskan hati dan memilih jalan kita sendiri seperti halnya manusia duniawi ketika Allah menegur kita, ketika Allah memperingatkan kita. Jangan anggap sepi [enteng, remeh, dan tidak ada artinya] setiap kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya, dan kelapangan hati-Nya. Jadilah pribadi yang cepat merespon dengan baik [peka] ketika Allah menegur dan memperingatkan kita sebagai bentuk kasih-Nya yang besar kepada kita. Hendaknya kita memiliki hati yang lembut dan mudah untuk bertobat.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|