|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berbelas kasih diawali dari melihat dengan mata hati.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Hati Yang Membatu |
|
Hati Yang Membatu |
|
Kamis, 14 Maret 2019 |
|
|
|
|
|
Hati Yang Membatu |
|
Yeremia 17:9 |
|
|
|
|
|
|
Ada satu kata kerja yang tidak bisa dilepaskan atau selalu terkait dengan rasa belaskasihan, yaitu kata melihat. “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihankepada mereka, kerena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” [Matius9:36]. “Lalu datanglah seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan” [Lukas 10:33].
Dengan melihat kesukaran atau penderitaan orang lain, seseorang bisa tergerak oleh belas kasihan. Tetapi ternyata dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati, Imam dan orang Lewi yang melihat seorang korban perampokan yang terluka dan hampir mati, hati mereka tidak tergerak untuk berbelas kasih, apalagi menolong. Apa yang membuat hati seseorang tidak tergerak oleh belas kasih ketika melihat kesukaran atau penderitaan orang lain? Hati yang ‘membatu’ membuat seseorang kehilangan kepekaan terhadap kesukaran orang lai...selengkapnya » |
Ada satu kata kerja yang tidak bisa dilepaskan atau selalu terkait dengan rasa belaskasihan, yaitu kata melihat. “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihankepada mereka, kerena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” [Matius9:36]. “Lalu datanglah seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan” [Lukas 10:33].
Dengan melihat kesukaran atau penderitaan orang lain, seseorang bisa tergerak oleh belas kasihan. Tetapi ternyata dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati, Imam dan orang Lewi yang melihat seorang korban perampokan yang terluka dan hampir mati, hati mereka tidak tergerak untuk berbelas kasih, apalagi menolong. Apa yang membuat hati seseorang tidak tergerak oleh belas kasih ketika melihat kesukaran atau penderitaan orang lain? Hati yang ‘membatu’ membuat seseorang kehilangan kepekaan terhadap kesukaran orang lain; membuat seseorang masa bodoh dengan kesusahan orang lain; membuat seseorang tidak memiliki rasa empati terhadap penderitaan orang lain.
Hati yang membatu mengakibatkan seseorang buta mata hatinya. Meskipun melihat secara mata harafiah kesukaran atau penderitaan orang lain, tetapi tidak mampu melihat dengan mata hati sehingga tidak tergerak hatinya oleh belas kasihan.
Yang menyebabkan hati yang membatu adalah keserakahan akan harta benda [kekayaan], jabatan dan kekuasaan. Rasa egois atau pementingan diri sendiri, dikuasai sifat-sifat tercela mengotori hati, misalnya: kebencian, dendam, kikir, dan iri dengki. Selama terkungkung oleh hawa nafsu duniawi, maka mata hati manusia akan buta. Untuk itu seseorang perlu sekali mengalami sentuhan lembut kasih Allah. Dilahirkan kembali oleh iman kepada Kristus dan menerima hati yang baru, yaitu hati yang dipenuhi dan diterangi oleh kasih Allah.
Jemaat Tuhan yang terkasih, jangan kita mau menjadi seperti iman dan orang Lewi yang hatinya yang membatu; tidak tergerak oleh belas kasih ketika melihat kesukaran dan penderitan orang lain. Tetapi jadilah seperti orang Samaria yang selalu berbelas kasih kepada siapa saja dengan tidak memandang bulu. Sehingga dengan berbelas kasihan, kita akan menjadi kaki dan tangan Tuhan untuk meringankan beban hidup sesama.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|