Sebuah video menunjukkan seorang laki‐laki berlutut di tepi jalan raya yang ramai saat sedang terjadi kebakaran hutan yang hebat. Ia tampak bertepuk tangan dan memanggil-manggil dengan nada membujuk. Apakah yang dinantikannya? Seekor anjing? Sesaat kemudian seekor kelinci muncul. Laki-laki tersebut meraup kelinci yang ketakutan itu lalu berlari menuju tempat aman.
Bagaimana tindakan penyelamatan yang sepele seperti itu bisa menjadi berita besar? Karena belas kasihan yang ditunjukkan kepada mereka yang tidak berdaya sungguh menyentuh hati kita. Dibutuhkan kebesaran hati untuk memberi tempat bagi mahluk yang terkecil.
Yesus berkata bahwa Kerajaan Allah itu seperti seorang tuan yang mengadakan perjamuan dan menyiapkan tempat bagi siapa saja yang mau datang. Tidak hanya pembesar dan mereka yang berpengaruh, tetapi juga ’orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh’. Kita patut bersyukur karena Allah mencari mereka yang le...selengkapnya »
Sebuah video menunjukkan seorang laki‐laki berlutut di tepi jalan raya yang ramai saat sedang terjadi kebakaran hutan yang hebat. Ia tampak bertepuk tangan dan memanggil-manggil dengan nada membujuk. Apakah yang dinantikannya? Seekor anjing? Sesaat kemudian seekor kelinci muncul. Laki-laki tersebut meraup kelinci yang ketakutan itu lalu berlari menuju tempat aman.
Bagaimana tindakan penyelamatan yang sepele seperti itu bisa menjadi berita besar? Karena belas kasihan yang ditunjukkan kepada mereka yang tidak berdaya sungguh menyentuh hati kita. Dibutuhkan kebesaran hati untuk memberi tempat bagi mahluk yang terkecil.
Yesus berkata bahwa Kerajaan Allah itu seperti seorang tuan yang mengadakan perjamuan dan menyiapkan tempat bagi siapa saja yang mau datang. Tidak hanya pembesar dan mereka yang berpengaruh, tetapi juga ’orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh’. Kita patut bersyukur karena Allah mencari mereka yang lemah dan sepertinya tidak berarti, sebab jika tidak, kita tidak akan pernah diselamatkan. Paulus berkata, ’Apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah... supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri dihadapan Allah’ [ 1 Korintus 1:27‐29].
Alangkah luar biasanya kebesaran hati Allah sehingga Dia mau menyelamatkan orang kecil seperti kita. Oleh karena itu, kita perlu bertanya, seberapa besar hati kita sudah bertumbuh? Kita hanya perlu melihat sejauh mana kita telah melayani mereka yang dipandang kurang berarti oleh masyarakat, bukan bagaimana kita berusaha menyenangkan mereka yang ’terpandang’.