|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Berdoa supaya Tuhan memberi hati yang dipenuhi belas kasihan untuk jiwa-jiwa yang terhilang. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tongkat Estafet Penginjilan |
|
Tongkat Estafet Penginjilan |
|
Rabu, 18 September 2019 |
|
|
|
|
|
Tongkat Estafet Penginjilan |
|
Yohanes 4:35 |
|
|
|
|
|
|
Panggilan utama orang percaya adalah menjadi agen Allah dalam mengemban misi Amanat Agung. Misi tersebut adalah menjadi penuai jiwa-jiwa, mengabarkan berita keselamatan melalui penginjilan. Tujuannya adalah supaya setiap orang yang tidak percaya, bisa mengalami keselamatan. Menjadi agen misi Allah dalam dunia ini, bukanlah suatu pilihan antara bersedia atau tidak bersedia. Namun hal tersebut adalah suatu perintah dari Allah sendiri yang wajib dilakukan semua orang yang telah menerima keselamatan tanpa kecuali.
Karya misi Allah dalam menyelamatkan jiwa, bukan sekedar baru dinyatakan pada saat Yesus datang ke dunia. Namun jauh sebelum itu, Allah sudah mempersiapkan karya penyelamatan bagi manusia. Peristiwa tersebut dapat kita ketahui dari fakta sejarah, yakni pada saat manusia jatuh dalam dosa. Adam dan istrinya sama-sama mendapat konsekuensi kematian rohani dan jasmani sebagai akibat pemberontakkannya tersebut. Namun Allah tidak membiarkan begitu saja manusia mati oleh karena dosanya. Seketika itu juga Allah merancangkan karya penyelamatan. Karya penyelamatan itu jelas tertulis dalam Kejadian 3:15, dimana keturunan si ular, yakni iblis akan diremukkan kepalanya oleh keturunan perempuan. Keturunan perempuan yang dimaksud adalah Yesus, yang dilahirkan oleh perawan...selengkapnya » |
Panggilan utama orang percaya adalah menjadi agen Allah dalam mengemban misi Amanat Agung. Misi tersebut adalah menjadi penuai jiwa-jiwa, mengabarkan berita keselamatan melalui penginjilan. Tujuannya adalah supaya setiap orang yang tidak percaya, bisa mengalami keselamatan. Menjadi agen misi Allah dalam dunia ini, bukanlah suatu pilihan antara bersedia atau tidak bersedia. Namun hal tersebut adalah suatu perintah dari Allah sendiri yang wajib dilakukan semua orang yang telah menerima keselamatan tanpa kecuali.
Karya misi Allah dalam menyelamatkan jiwa, bukan sekedar baru dinyatakan pada saat Yesus datang ke dunia. Namun jauh sebelum itu, Allah sudah mempersiapkan karya penyelamatan bagi manusia. Peristiwa tersebut dapat kita ketahui dari fakta sejarah, yakni pada saat manusia jatuh dalam dosa. Adam dan istrinya sama-sama mendapat konsekuensi kematian rohani dan jasmani sebagai akibat pemberontakkannya tersebut. Namun Allah tidak membiarkan begitu saja manusia mati oleh karena dosanya. Seketika itu juga Allah merancangkan karya penyelamatan. Karya penyelamatan itu jelas tertulis dalam Kejadian 3:15, dimana keturunan si ular, yakni iblis akan diremukkan kepalanya oleh keturunan perempuan. Keturunan perempuan yang dimaksud adalah Yesus, yang dilahirkan oleh perawan bernama Maria. Yesus “meremukkan” kepala iblis melalui kematian dan kebangkitan-Nya; sehingga kuasa sengat maut iblis dipatahkan, dihancuran, bahkan “diremukkan” dan manusia mendapatkan kemenangan dan keselamatan.
Rancangan karya penyelamatan pertama [Yun. Protoeuanggelion = Injil pertama, kej. 3:15] yang telah Allah desain, diteruskan/digenapi oleh Yesus. Yesus datang ke dunia tujuannya hanya satu, yakni untuk memberitakan Injil [bd. Mark. 1:38]. Selama 3 tahun pelayanan-Nya, hal yang Yesus lakukan adalah memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya, agar diselamatkan. Apa yang Yesus lakukan, kemudian diteruskan oleh para murid dan rasul-rasul-Nya. Hal ini jelas nampak terlihat dari peristiwa di Kitab Injil dan Kisah Para Rasul, bagaimana Yesus terus mengutus dan memperlengkapi murid-murid-Nya untuk pergi memberitakan Injil ke desa-desa dan juga ke kota-kota [bd. Luk. 9:1-6]. Setelah para murid dan rasul-rasul menerima mandat Amanat Agung dari Yesus [bd. Mat 28:19-20], mereka tersebar ke seluruh dunia, memberitakan Injil kepada setiap kota/desa yang mereka lewati dan banyak orang menjadi percaya. Tongkat estafet penginjilan kemudian diteruskan kepada semua orang percaya diseluruh dunia, sampai semua bangsa dan suku mendengar tentang Yesus, barulah kesudahan zaman akan datang [bd. Mat. 24:14].
Itulah sebabnya tugas penginjilan adalah kewajiban semua orang percaya. Jika orang percaya tidak menginjili, maka tindakan tersebut sesungguhnya adalah ketidaktaatan kepada perintah dari Yesus. Allah dari awal telah merancangkan karya keselamatan, yang digenapi dalam diri Yesus, dan kemudian diteruskan kepada murid-murid sampai kepada orang percaya yang hidup di zaman ini. Dan perintah itu berlangsung terus menerus sampai tiba kepada akhir zaman. Jadi suka tidak suka, mau tidak mau, sebagai orang percaya, wajib dan harus memberitakan Injil!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|