Kesukaan Besar Bagi Dunia - Renungan Harian | Gereja Isa Almasih (GIA) Jemaat Dr. Cipto Semarang

SEPEKAN TERAKHIR


	Sabtu, 27 April 2024 -HARI INI-
	Jumat, 26 April 2024
	Kamis, 25 April 2024
	Rabu, 24 April 2024
	Selasa, 23 April 2024
	Senin, 22 April 2024
	Minggu, 21 April 2024

POKOK RENUNGAN


	“Semaraknya masyarakat menyambut Natal hanyalah semu dan penuh komersial, karena hati mereka tidak pernah mengakui Tuhan Yesus sebagai Sang Juruselamat dunia, semoga hati kita sebagai orang Kristen menyambut Sang Juruselamat dengan sukacita dan ucapan syukur.”

DITULIS OLEH

Pdt. Y. Agus Santoso

Rohaniwan Pusat

Renungan Lain oleh Penulis:

	Waspadai Berbagai Krisis Dunia
	Hidup Yang Bersinar Terang
	Diberi Kuasa Saat Di utus
	Sang Pewarta Yang Dinantikan
	Ketahuilah Kebutuhan Hidupnya

Home » Renungan » Kesukaan Besar Bagi Dunia

Kesukaan Besar Bagi Dunia

Rabu, 18 Desember 2019

Kesukaan Besar Bagi Dunia

Lukas 2:1-20

Kemeriahan menyambut hari kelahiran Tuhan Yesus sudah mulai nampak di sekitar kita. Mulai dari rumah makan, hotel, supermarket, mall, Gereja sudah mulai menata diri untuk menyambut dan memeriahkan natal yang sudah dianggap pesta tahunan bagi orang Kristen. Kadang kala mereka rela membayar harga mahal demi merayakan hari natal. Itulah pernak pernik dan komersial menyambut natal yang sudah secara tradisional secara tidak sadar telah mereka lestarikan. Sehingga makna natal sesungguhnya justru malah tidak tersentuh dan hanya hadiah natal yang selalu mereka kenang.

Ketika kita membaca Kitab Injil Lukas 2:1-20, ternyata sambutan kehadiran Tuhan Yesus sebagai Sang Juruselamat dunia jauh dari kenyataan dengan saat ini. Dalam ayat 4-7, ketika Yusuf dan Maria pergi ke Yudea ke Kota Daud yang bernama Betlehem ternyata tidak mendapatkan sambutan layak. Hampir semua tempat penginapan sudah penuh. Perjalanan jauh yang melelahkan Yusuf dan Maria hanya cukup terbayar dengan beristirahat di kadang domba. Hanya itu tempat satu-satunya yang bisa menampung mereka untuk istirahat. Ketika Maria tiba waktunya melahirkan bayi Yesus Kristus ternyata tidak ada yang menyambut, tidak ada pesta sukacita dan kemeriahan. Mereka yang ada disekitar tempat itu pada sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing. Kota kecil Betlehem hari itu memang sibuk dengan pendaftaran ulang penduduk yang diharuskan oleh Pemerintah Romawi.

Ayat 10-13, akhirnya ada berita penting yang disampaikan oleh para Malaikat tentang kelahiran Tuhan Yesus yang dikatakan sebagai hari kesukaan besar bagi dunia dan bagi seluruh bangsa karena Juruselamat telah lahir. Berita para Malaikat dan pujian para Malaikat hanya di sampaikan kepada para gembala. Mereka masyarakat kelas bawah yang belum tentu diperhatikan oleh orang banyak. Sambutan para gembala terhadap lahirnya Sang Juruselamat pada akhirnya menggema menjadi besar.

Bagaimana dengan kita orang Kristen saat ini masihkah Tuhan Yesus menjadi Juruselamat kita ? Masihkah kita menyambut Tuhan Yesus dengan sukacita ? Masihkah kita memberitakan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dunia sebagai berita kesukaan yang besar ? Apakah makna natal kali ini bagi kita pribadi lepas pribadi ? dan respons apakah yang akan kita lakukan bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus ?

FOLLOW OUR INSTAGRAM

RENUNGAN HARIAN

27 Apr '24