|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jika Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang yang bermasalah terhadap kita, artinya Tuhan memberikesempatan untuk meluruskannya. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pertemuan Yang Membawa Damai |
|
Pertemuan Yang Membawa Damai |
|
Sabtu, 14 Juli 2018 |
|
|
|
|
|
Pertemuan Yang Membawa Damai |
|
Kejadian 33:1-19 |
|
|
|
|
|
|
Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman lama yang hampir 4 tahun tidak bertemu. Ketika ia sedang dalam urusan pekerjaan di Semarang. Kami bertemu dan mulai membicarakan mengenai pekerjaannya yang saat ini baru mulai dirintis kembali. Namun bukan itu saja, ada hal-hal yang jauh lebih menarik yang dibahas, yaitu masa-masa pertemanan beberapa tahun yang lalu. Ada banyak cerita yang lucu dan sangat konyol pada waktu itu dilakukan. Akan tetapi pertemuan yang demikian kadang membuat kita mengenang dan belajar bahwa kita pernah menjalani pengalaman yang tidak bisa terulang di saat ini. Mungkin perpisahan dulu terjadi begitu saja karena faktor pekerjaan dan sebagainya. Namun ada juga hal-hal yang ternyata belum terselesaikan ketika dahulu pergi begitu saja. Dan pertemuan tersebut melegakan sekaligus membawa damai sejahtera. Hal-hal yang terasa mengganjal di hati dapat diselesaikan dengan sukacita.
Pertemuan Yakub dan Esau juga begitu mendebarkan hati Yakub. Jauh sebelum Yakub bertatap muka dengan Esau, ada perasaan takut, kuatir, sekaligus cemas bahwa kakaknya Esau akan mengadakan perhitungan dengannya. Di dalam lubuk hatinya tersimpan perasaan yang campur aduk u...selengkapnya » |
Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan teman lama yang hampir 4 tahun tidak bertemu. Ketika ia sedang dalam urusan pekerjaan di Semarang. Kami bertemu dan mulai membicarakan mengenai pekerjaannya yang saat ini baru mulai dirintis kembali. Namun bukan itu saja, ada hal-hal yang jauh lebih menarik yang dibahas, yaitu masa-masa pertemanan beberapa tahun yang lalu. Ada banyak cerita yang lucu dan sangat konyol pada waktu itu dilakukan. Akan tetapi pertemuan yang demikian kadang membuat kita mengenang dan belajar bahwa kita pernah menjalani pengalaman yang tidak bisa terulang di saat ini. Mungkin perpisahan dulu terjadi begitu saja karena faktor pekerjaan dan sebagainya. Namun ada juga hal-hal yang ternyata belum terselesaikan ketika dahulu pergi begitu saja. Dan pertemuan tersebut melegakan sekaligus membawa damai sejahtera. Hal-hal yang terasa mengganjal di hati dapat diselesaikan dengan sukacita.
Pertemuan Yakub dan Esau juga begitu mendebarkan hati Yakub. Jauh sebelum Yakub bertatap muka dengan Esau, ada perasaan takut, kuatir, sekaligus cemas bahwa kakaknya Esau akan mengadakan perhitungan dengannya. Di dalam lubuk hatinya tersimpan perasaan yang campur aduk untuk menemui kakaknya. Apalagi ia mengingat peristiwa perpisahan dengan kakaknya yang menimbulkan sakit hati. Ia telah menipu kakak sekaligus ayahnya. Sehingga rencana untuk kembali menemui kakaknya membuatnya berpikir keras bagaimana dan apa yang harus ia lakukan untuk menghadapi kakaknya nanti. Oleh karenanya, Yakub menyuruh utusan terlebih dahulu untuk menemui Esau serta ia membagi pasukan menjadi dua kelompok, pikirnya kalau kakaknya menyerang, kelompoknya yang belakang dapat melarikan diri. Yakub juga mengirimkan banyak hadiah untuk Esau untuk mendapatkan belas kasihnya [ayat 3-21]. Setelah Yakub bergumul dengan Allah, hatinya mulai yakin untuk bertemu dengan Esau. Namun apa yang terjadi ketika keduanya bertemu? Mereka saling tangis-tangisan [ayat 4]. Artinya adalah sudah tidak ada lagi dendam di dalam hati Esau. Maka damailah hati Yakub karena pertemuan tersebut.
Jemaat yang terkasih, jikalau di dalam hati kita menyimpan banyak kegundahan, kegalauan karena sesuatu yang belum beres, maka hati kita tetap akan merasa gelisah, takut, dan kuatir. Apalagi kalau kita menyimpan kesalahan orang lain atau kita pernah melukai orang lain dan belum ada pemberesan, maka hati kita tidak akan merasa damai yang sejati. Oleh karena sebuah pertemuan akan menyelesaikan setiap masalah jikalau kita terlebih dahulu bergumul dengan Tuhan untuk meminta hikmat-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|