|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dihormati Karena Melayani |
|
Dihormati Karena Melayani |
|
Minggu, 17 November 2019 |
|
|
|
|
|
Dihormati Karena Melayani |
|
Markus 10:43-44 |
|
|
|
|
|
|
Dihormati karena melayani
Markus 10:43-44
43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Siapakah orang yang layak mendapat penghormatan? Kebanyakan orang punya anggapan bahwa yang layak untuk dihormati adalah orang yang mempunyai kedudukan atau jabatan yang tinggi. Karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi. Tetapi dalam Kerajaan Allah, ada prinsip yang berkebalikan dengan pandangan di atas.
Berkenaan dengan siapa yang layak dihormati, Tuhan Yesus telah memberikan arahan tentang orang yang layak mendapat penghormatan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang layak mendapat penghormatan adalah orang yang bersedia menjadi pelayan. Ada banyak orang yang ingin menjadi pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Contohnya, pada waktu masa kamp...selengkapnya » |
Dihormati karena melayani
Markus 10:43-44
43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Siapakah orang yang layak mendapat penghormatan? Kebanyakan orang punya anggapan bahwa yang layak untuk dihormati adalah orang yang mempunyai kedudukan atau jabatan yang tinggi. Karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi. Tetapi dalam Kerajaan Allah, ada prinsip yang berkebalikan dengan pandangan di atas.
Berkenaan dengan siapa yang layak dihormati, Tuhan Yesus telah memberikan arahan tentang orang yang layak mendapat penghormatan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang layak mendapat penghormatan adalah orang yang bersedia menjadi pelayan. Ada banyak orang yang ingin menjadi pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Contohnya, pada waktu masa kampanye pilkada semua calon menampilkan dirinya sebagai sosok pribadi yang mau mengabdi pada rakyat dengan janji-janjinya yang muluk-muluk. Tetapi setelah terpilih dan kemudian diangkat menjadi pejabat dia lupa pada apa yang pernah dijanjikannya. Lalu apa yang dilakukan di dalam masa kepemimpinannya hanyalah memperkaya dirinya sendiri.
Hal seperti itu bukan hanya terjadi dalam dunia politik/pemerintahan, tetapi terjadi di mana-mana, bisa di tempat kerja, di masyarakat, di keluarga, bahkan di gereja dan di lingkungan apa pun juga. Di mana ada posisi sebagai pemimpin dan kekuasaan, di situ pasti ada godaan untuk memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri. Tuhan Yesus mengajar kepada setiap murid-Nya agar sadar akan godaan itu. Ingin menjadi pemimpin boleh, tetapi harus ingat bahwa tujuan memimpin bukan untuk mencapai keuntungan diri sendiri tetapi untuk melayani.
Pengertian melayani yang dimaksud Tuhan bukan hanya pelayanan dalam arti rohani saja. Pelayanan tidak terbatas hanya di dalam lingkup gereja. Pelayanan adalah sebuah gaya hidup yang harus kita praktekkan setiap hari di dalam lingkup apapun juga. Kalau di tempat kerja, kita bekerja dengan sikap melayani. Kita menganggap pekerjaan kita bukan sebagai sarana untuk mendapat penghasilan semata-mata, tetapi sebagai sarana untuk kita melayani sesama kita. Apapun pekerjaan kita, baik sebagai pedagang, guru, dokter, perawat, satpam, cleaning service, atau yang lainnya, kita lakukan sebagai pelayanan kepada sesama.
Hidup kita telah ditebus oleh Kristus. Pakailah hidup ini untuk melayani dan memuliakan Bapa kita di Surga. Amin.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|