|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Melayani Dengan Pengorbanan |
|
Melayani Dengan Pengorbanan |
|
Minggu, 15 Desember 2019 |
|
|
|
|
|
Melayani Dengan Pengorbanan |
|
Matius 1:24 |
|
|
|
|
|
|
Melayani dengan pengorbanan
Matius 1:24
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
Peristiwa kelahiran Yesus Sang Juruselamat dunia bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Minggu yang lalu kita telah melihatnya dari pengalaman Maria, sebagai pihak yang dijumpai oleh Malaikat Tuhan untuk menerima kabar bahwa dirinya akan dipakai menjadi sarana bagi kelahiran Yesus di dunia ini. Maria telah menerima tugas yang berat itu, namun penuh dengan anugerah.
Minggu ini kita melihatnya dari sudut pandang Yusuf. Yusuf sebagai tunangan Maria, tentu mengalami kenyataan yang berat juga. Maria tunangannya ternyata telah mengandung. Tentu kenyataan ini mengguncangkan jiwa Yusuf. Pada saat mendengar bahwa tunangannya mengandung tentu saja perasaannya kalut, campur aduk, antara marah, malu, dan penuh tanda tanya, ’Benarkah Maria mengandung oleh Roh Kudus?’ Sampai-sampai dia hendak men...selengkapnya » |
Melayani dengan pengorbanan
Matius 1:24
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
Peristiwa kelahiran Yesus Sang Juruselamat dunia bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Minggu yang lalu kita telah melihatnya dari pengalaman Maria, sebagai pihak yang dijumpai oleh Malaikat Tuhan untuk menerima kabar bahwa dirinya akan dipakai menjadi sarana bagi kelahiran Yesus di dunia ini. Maria telah menerima tugas yang berat itu, namun penuh dengan anugerah.
Minggu ini kita melihatnya dari sudut pandang Yusuf. Yusuf sebagai tunangan Maria, tentu mengalami kenyataan yang berat juga. Maria tunangannya ternyata telah mengandung. Tentu kenyataan ini mengguncangkan jiwa Yusuf. Pada saat mendengar bahwa tunangannya mengandung tentu saja perasaannya kalut, campur aduk, antara marah, malu, dan penuh tanda tanya, ’Benarkah Maria mengandung oleh Roh Kudus?’ Sampai-sampai dia hendak mengambil keputusan untuk menceraikan Maria dengan diam-diam.
Namun di tengah kegalauannya itu, di dalam mimpinya dia didatangi oleh malaikat yang mengkonfirmasi bahwa Maria tunangannya memang mengandung oleh Roh Kudus. Malaikat meneguhkan Yusuf supaya tidak ragu-ragu untuk mengambil Maria sebagai isterinya. Bahkan malaikat juga memberitahukan bahwa apa yang terjadi itu adalah penggenapan dari nubuat nabi Yesaya. Yusuf juga diminta untuk memberi anak yang akan lahir itu nama Yesus [dalam bahasa Ibrani Yeshua, yang artinnya: TUHAN penyelamat].
Setelah bangun dari tidurnya Yusuf melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh Malaikat. Yusuf taat melakukan perintah Tuhan melalui malaikat, walaupun bertentangan dengan perasaannya. Di sini kita melihat teladan ketaatan dari Yusuf. Dia menunjukkan dirinya sebagai hamba yang taat kepada Tuhan.
Dari keteladanan Yusuf ini kita dapat belajar tentang arti melayani. Pelayanan bukan sekedar melakukan sebuah tugas yang diberikan kepada kita. Tetapi melayani berarti melakukan sesuatu yang kadang-kadang bertentangan dengan perasaan dan kehendak pribadi kita. Inilah yang tidak mudah untuk dilakukan. Melayani dengan mengorbankan tenaga, waktu atau harta mungkin bisa dikerjakan dengan mudah. Tapi kalau melayani dengan mengorbankan perasaan dan harga diri terlalu sulit untuk dilakukan. Namun di sinilah letak penyerahan diri seorang hamba yang sejati. Tuhan memberkati.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|